Dee Stories

Kumpulan artikel parenting yang ditulis oleh blogger parenting Indonesia.
Suka travelling & kuliner. Konselor ASI &MPASI.

Rumah, Miniatur Peradaban




Rumah, apa yang ada di benak kita saat ada yang menyebut kata “rumah”?. Buat saya rumah itu tempat kita membasuh segala peluh setelah sehaian berjibaku di luar. Rumah sebagai tempat kembali, mencari kehangatan dan kasih sayang. Makanya banyak yang bilang, rumahku surgaku.

Rumah adalah tempat dimana nilai-nilai pertama kali diajarkan. Rumah menjadi tempat berlangsungnya role model bagi penghuninya, khususnya bagi anak-anak. Anak-anak mungkin salah mendengar, tapi mereka tidak pernah salah mengcopy. Contohkan hal-hal baik pada anakmu, niscaya anakmu akan tumbuh menjadi anak yang baik.

Home Education (HE) atau pendidikan berbasis rumah ini menjadi salah satu upaya untuk menciptakan rumah sebagai pusat peradaban. HE membuat orangtua akan leluasa dalam menumbuhkan setiap potensi fitrah yang dimiliki oleh anak-anak. HE bukan berarti homeschooling. HE adalah dimana orangtua terlibat aktif dalam menjalankan tugas utamanya, sebagai agen sosialisasi primer. Dalam HE yang terpenting adalah iqra dan tholabul ilmi.

Memulai HE memang tidak mudah, tapi bukan berarti tidak bisa. Beberapa langkah yang harus dilakukan saat melaksanakan HE antara lain :
1.      Pensucian Jiwa
Sebelum melaksanakan HE orangtua harus melakukan pensucian jiwa. Pensucian jiwa dilakukan dengan semakin mendekatkan diri pada Allah. Memohon ampun atas segala kesalahan dan selalu menaati perintah Allah. Agar Allah memberikan keridhaannya dalam setiap langkah kita dalam mendidik anak-anak.



2.      Al Qur an sebagai Referensi Utama
Saat melaksanakan HE referensi utama adalah Al Qur an, tak perlu bingung mencari teori parenting kesana-kemari. Dalam Al Qur an kita akan menemukan referensi yang tepat dalam pengasuhan. Misalnya cerita bagaimana Nabi Ibrahim mendidik anaknya. Atau kisah keluarga Luqman. Teori parenting hanya sebagai referensi tambahan. Pilihlah yang sesuai dengan Al Qur an juga.

3.      Rencanakan Bersama
HE adalah tanggung jawab setiap orangtua. Tak hanya ibu, peran ayah juga sangat dibutuhkan dalam pelaksanaan HE. Bila akan memulai HE pastikan sudah berdiskusi dengan pasangan. Buat tujuan dan program HE bersama.

4.      Safari Ilmu
Dalam HE orangtua memegang peran utama. Tentunya orangtua perlu memiliki banyak ilmu, khusunya yang berkaitan dengan pelaksanaan HE. Rutinlah membaca referensi tentang HE secara bersama-sama. Kunjungilah acara-acara yang membahas HE. Bergabung dalam komunitas HE. Semua itu sebagai langkah orangtua dalam melakukan safari ilmu untuk memudahkan pelaksanaan perannya dalam anak.

5.      Pahami Keunikan Anak
HE adalah satu-satunya konsep pendidikan yang memperhatikan sisi keunikan anak. Dengan HE setiap potensi unik anak akan dikembangkan. Setiap anak memiliki potensinya masing-masing. Kenali potensinya dengan perbanyak kegiatan bersama. Amati, catat dan dokumentasikan setiap kegiatan. Semua hasil dokumentasi itu berguna dalam menyusun portofolio anak. Portofolio itu nantinya yang akan memudahkan kita mengetahui potensi anak.

Lakukan HE dengan niat yang baik dan bersungguh-sungguh. Insyaallah akan diberi kemudahan. Yakinlah bahwa kita adalah orangtua yang tepat bagi anak-anak kita. Tetap rileks dan semangat dalam mendidik dan membersamai anak-anak. Jadikan rumah sebagai miniatur peradaban. Memcetak generasi rabbani.

Tidak ada komentar

Posting Komentar