Dee Stories

Kumpulan artikel parenting yang ditulis oleh blogger parenting Indonesia.
Suka travelling & kuliner. Konselor ASI &MPASI.

Mengapa Harus Memilah Sampah?



Masih berusaha untuk terus melakukan hidup minim sampah. Bila strategi pertama, yaitu cegah sudah dilakukan tetapi masih ada sampah yang dihasilkan, maka langkah selanjutnya adalah memilah.

Manfaat Pilah Sampah





Di tahap kedua hidup minim sampah ini, sampah-sampah yang kita hasilkan harus dipilah. Memilah sampah berdasarkan kategorinya menjadi langkah kedua untuk mewujudkan hidup minim sampah. Lalu mengapa sih sampah ini harus dipilah? Adakah manfaatnya? Adalah, tenang saja walau terkesan menambah pekerjaan, memilah sampah ini punya banyak manfaat lho.

1. Memudahkan pengolahan sampah


Dengan memilah sampah berdasarkan kategorinya, kita akan semakin mudah mengolah sampah. Memisahkan sampah organik dan organik menjadikan proses pengolahan sampah lebih mudah. Misalnya yang saya lakukan di rumah, sampah-sampah organik masuk ke dalam keranjang takakura Sedangkan sampah anorganik akan menjadi tabungan di bank sampah. Beres! Anti ribet kan?


2. Mempercepat proses penguraian


Memisahkan sampah organik dan sampah anorganik akan mempercepat penguraian. Sampah organik yang sudah terkumpul jadi satu akan cepat terurai.

3. Mengurangi bau busuk


Sampah yang bercampur akan mudah menimbulkan bau busuk. Tetapi bila sampah dipisahkan, khusunya sampah organik maka bau busuk akan hilang. Sampah organik akan mengeluarkab bau busuk saat terurai, makanya perlu dipisahkan dengan jenis sampah lainnya.




4. Menjaga kebersihan sampah


Sampah organik akan lebih cepat teruarai daripada sampah anorganik. Bau busuk pada sampah organik akan mencampuri sampah anorganik bila tidak dipisahkan. Padahal sampah anorganik biasanya lebih bersih. Sayangkan kalau akhirnya jadi kotor. Jika sampah organik dan anorganik dipisah, maka kebersihan sampah akan terjaga.


5. Mengurangi jumlah sampah


Head of Green Comitte Nutrifood sekaligus Head of Marketing Division, Angelique Dewi Permatasari menyatakan bahwa dengan memilah sampah, akan mengurangi jumlah sampah. "Rata-rata orang menghasilkan sampah 600 gram per hari. 55 persen sampah organik, 15 persen sampah kertas, 15 persen plastik, sisanya kayu, baterai dan lain-lain. Kalau kita bisa memilahnya dengan baik, setidaknya kita bisa mengurangi sampah hingga 80 persen," dikutip dari laman liputan6.com.




Nah ketika sampah sudah kita pilah, maka jumlah sampah yang akan diangkut ke TPA akan berkurang.


Strategi Pilah Sampah Omah Rame


Lalu bagaimana pemilahan sampah  yang saya lakukan di rumah? Pada dasarnya sampah di rumah saya kelompokkan menjadi sembilan jenis.

1. Sampah Dapur





Sisa sayuran, kulit telur, tulang-tulang hewani dikumpulkan jadi satu dalam sampah dapur.

2. Botol Plastik


Botol-botol plastik bekas air minum kemasan, sampoo, sabun, detergent dan lainnya berkumpul jadi satu.

3. Kertas


Sampah kertas ini sengaja saya pisahkan dari sampah lainnya. Mengapa? Karena biasanya masih bisa dipakai oleh Aluna. Maklum Aluna lagi senang-senangnya menggunting kertas.


4. Kardus




Hal yang membuat saya sedih adalah hingga detik ini belum bisa berhenti mengkonsumsi susu uht yang dikemas dalam kotak tetrapak. Tetrapak ini memang susah diurai, beruntung bank sampah terdekat mau menerima sampah ini. Kemasan tetrapak saya jadikan satu dengan sampah kardus lainnya.




5. Plastik Kemasan

Plastik kemasan sisa konsumsi saya letakkan di tempat khusus. Sebab nantinya sampah ini akan saya gunakan sebagai proyek ecobrik bersama anak-anak.

6. Sampah Kaca


Botol sirup, pecahan gelas atau piring saya jadikan satu dalam wadah sampah kaca. Sampah ini harus diperlakukan khusus saat dibuang ke TPA. Jangan sampai pecahan kaca ini melukai petugas sampah.

7. Sampah B3


Rumah tangga juga menghasilkan sampah B3 (Bahan, Berbahaya dan Beracun). Sampah jenis B3 ini harus dipisahakan. Sampah B3 yang dihasilkan oleh rumah tangga antara lain baterai bekas, bohlam, kemasan cat, kosmetik atau pelumas kendaraan yang umumnya mengandung bahan-bahan yang menyebabkan iritasi atau gangguan kesehatan lainnya.

8. Minyak Jelantah





Saat memasak, biasanya minyak goreng yang saya gunakan hanyak untuk 3x saja. Setelah 3x digunakan maka minyak tersebut saya buang. Namun tidak sembarangan membuangnya. Membuang minyak jelantah sembarangan bisa mencemari lingkungan.
Maka saya memindahkan minyak-minyak tersebut dalam botol-botol plastik. Lalu bila sudah ada banyak, maka saya akan menyetornya ke bank sampah.


9. Sampah Lain-Lain

Sampah lain-lain ini adalah sampah yang tidak masuk kedelapan kategori diatas. Ini yang biasanya langsung saya serahkan kepada petugas sampah untuk di bawa ke TPA.


Memilah-milah sampah memang baru-baru ini saya lakukan. Memang awalnya sangat repot dan melelahkan. Tapi bila sudah jadi kebiasaan, maka akan terasa mudah. Dengan memilah-milah sampah, terbukti bisa mengurangi sampah yang diangkut ke TPA. Selain itu kebersihan rumah jadi lebih terjaga.

Nah bagaimana denganmu? Sudahkah kau pilah sampahmu?

14 komentar

  1. Memilah sampah ini sejatinya sangat mengasyikkan ya, mbak.
    memudahkan juga buat pemulung untuk mengambil sampah plastik dan kardus.
    cuma sayangnya di Indonesia belum terbiasa dan sistem di tempat pembuangan akhir pun masih bercampur.

    BalasHapus
  2. Saya juga masih kesulitan dengan kemasan bekas pelembab dan skin care semacamnya.
    TFS..

    BalasHapus
  3. Saya juga masih kesulitan dengan kemasan bekas pelembab dan skin care semacamnya.
    TFS..

    BalasHapus
  4. Aku blom sampai tahap memilah sampah. Pernah memilah sampah, eh sama tukang sampahnya digabungin lagi aneh deh.Biasanya kl kardus, plastik atau botol saya jual sih ke tutukang loak

    BalasHapus
  5. wah keren mba. sy aja terpaksa memilah sampah karena memang di lingkungan rumah diberlakukan itu. sampah harus dipilah. kalo ngga disemprit sm tetangga hehee

    BalasHapus
    Balasan
    1. hehe,, bisa karena terpaksa ya..
      keren berarti lingkungan rumahnya

      Hapus
  6. Sepakaat banget pentingnyaa memilah sampaah mbak, biar ngolah sampahnya juga lebih gampang kalau campur aduk proses di TPS nya lebih lama dan kasihan yg milah hehehe jd alangkah baiknya udah dipilah dr sumbernya :) tfs mbaaak, salam kenal jugaa ~~

    BalasHapus
  7. Senengnya dideket tempat mba ada bank sampah di tempatku belum ada.. oh ya mba yang skal susu uht setahuku tetrapack sendiri punya bank sampah yang tersebar di beberapa kota, dia Nerima bekas susu uht, coba aja cek di instagramnya kalau Ndak salah aku dulu pernah baca

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ini juga jauh kok, sekitar 8km. Klo yg di lingkungan RT hanya terima botol dan kardus saja.


      Hapus
  8. Semenjak ada bank sampah saya jadi rajin loh pilah-pilah sampah, setiap 2 Minggu sekali disetorkan ke bank sampah

    BalasHapus