Dee Stories

Kumpulan artikel parenting yang ditulis oleh blogger parenting Indonesia.
Suka travelling & kuliner. Konselor ASI &MPASI.

Orang Tua Bermesraan di Depan Anak, Yay or Nay?

 

Orang Tua Bermesraan di Depan Anak, Yay or Nay?




Bolehkah orang tua bermesraan di depan anak? Mungkin masih banyak diantara kita yang menganggap bermesraan dengan pasangan di depan anak adalah hal yang tabu untuk dilakukan. Ora ilok (tidak pantas) kalau kata orang Jawa. Hmm, benarkah demikian? Kenapa orang tua tidak boleh bermesraan di depan anak? 


Bolehkah Orang Tua Bermesraan di Depan Anak? 


Setiap pagi, saat suami akan berangkat ke kantor, saya tak lupa mencium tangannya, lalu kami berciuman. Ciuman hangat. Kadang di kening, kadang di pipi. Bahkan, kadang kecupan hangat di bibir. Tentu saja ini di hadapan anak-anak. Hmm, emanga boleh begitu? 


Bagi sebagian besar orang Indonesia yang menjunjung tinggi nilai kesopanan, bermesraan di depan anak dianggap sebagai hal yang tabu. Pantang dilakukan. 


Padahal, menurut ahli, bermesraan di depan anak justru baik untuk perkembangan emosi anak. Menurut ahli, saat orang tua menunjukkan kemesraan, anak-anak belajar perasaan positif. Mereka tahu jika orang tuanya memiliki hubungan yang positif. Saling menyayangi. Ini juga akan menjadi bekal bagi anak dalam menjalin hubungan dengan pasangannya saat dewasa nanti. 


Bermesraan di depan anak adalah salah satu bagian dari memperkenalkan betapa menyenangkannya berada di dalam sebuah keluarga hangat. Anak-anak akan belajar, bahwa pernikahan merupakan hubungan yang indah dan penuh kasih sayang. 


Selain itu, ada dampak positif lainnya saat anak melihat orang tuanya bermesraan. Bila anak sejak kecil sudah sering terpapar,  melihat kedua orang tua mesra, maka akan timbul konsep baik mengenai relasi.


Meskipun dibolehkan, bermesraan di depan anak tentu ada batasannya. Tentu saja kemesraan yang ditontonkan masih dalam tahap yang wajar dilihat oleh anak. 


Sikap Bermesraan yang Boleh Dilakukan di Depan Anak


Meski bermesraan di depan anak tidak dilarang, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Jangan sampai melakukan french kiss ataupun berhubungan intim di depan anak. 


Baca Juga : Menikah Modal Cinta Bisakah Langgeng? 


Berikut beberapa sikap bermesraan yang boleh dilakukan di depan anak. 


Panggilan sayang


Jangan segan memanggil pasangan dengan panggilan sayang. Di rumah, saya masih memanggil suami dengan panggilan “Yang” “sayang”. Begitu juga sebaliknya. 


Panggilan sayang ini juga termasuk sikap bermesraan, lho. Tak perlu malu meski didengar oleh anak. 


Sentuhan hangat


Memegang tangan saat nonton tv bersama adalah sikap yang menunjukkan kemesraan. Bergandengan tangan saat jalan-jalan juga. Semua itu adalah sentuhan hangat yang menunjukkan betapa dalamnya kasih sayang yang dimiliki. 


Ungkapan sayang


Ungkapan sayang pada pasangan juga merupakan kemesraan yang boleh dilakukan di depan anak, lho. Mengucapkan kata-kata seperti “I love you” atau “I miss you” kepada pasangan secara terbuka dan tulus bisa menjadi contoh positif dalam mengungkapkan perasaan kepada orang yang tersayang. 


Pujian


Salah satu cara paling efektif untuk menunjukkan sikap bermesraan adalah dengan memuji dan menghargai pasangan di depan anak. Mengapresiasi pencapaian satu sama lain dan berterima kasih atas kontribusi termasuk kedalam upaya untuk memperkuat ikatan emosional dan membangun rasa saling percaya dalam keluarga.


Baca Juga : Bertengkar di Depan Anak Tak Selalu Berdampak Buruk. Ada Sisi Baik yang Bisa Dipelajari Oleh Anak


Pelukan


Jangan takut berpelukan di depan anak. Pelukan hangat menunjukkan bahwa ada rasa saling mencintai dan mendukung satu sama lain. Anak tentu bahagia melihat kedua orang tuanya bisa memiliki cinta yang hangat. 


Kecupan 


Mencium tangan, pipi, ataupun dahi tidak mengapa jika dilakukan di depan anak. Kecupan hangat ini menjadi bukti mesranya sebuah hubungan. 


Penutup


Jadi, bermesraan di depan anak bisa menjadi hal yang positif dalam banyak situasi, penting untuk memperhatikan konteks, budaya, dan kematangan anak. Komunikasi terbuka dan penghargaan terhadap batasan-batasan individu dalam keluarga adalah kunci untuk menciptakan lingkungan yang sehat dan mendukung bagi perkembangan anak.


16 komentar

  1. Nah saya setuju kalau untuk memperlihatkan bagaimana orang tua dan anggota keluarga saling menyayangi dan mengasihi kedepannya anak juga akan memiliki perasaan welas asih dan hormat kepada keluarga.
    Anak juga akan memiliki rasa hormat kepada lawan jenis dan orang yang lebih tua serta akan menyayangi kepada yang lebih muda

    BalasHapus
  2. betul banget
    sebisa mungkin orang tua menunjukkan rasa kasih sayangnya
    ucapan yang lembut, perlakuan yang baik, dll
    bisa menularkan kebahagiaan buat anak loh...

    BalasHapus
  3. Setuju. Kasih sayang bisa ditunjukkan dengan sikap, ucapan, dan tingkah laku. Asal sesuai porsi dan kemampuan penerimaan anak, menunjukkan kasih sayang di depan mereka justru bisa jadi contoh baik yang bisa ditiru oleh anak.

    BalasHapus
  4. Bermesraan didepan anak klo just cium pipi, kening, cium tangan ok. Klo cium bibir entah itu cuma kecupan di keluarga kami big no no. Klo didepan umum just share foto juga aku minimalisir takut klo kena Ain

    BalasHapus
  5. Perlu sih memperlihatkan kasih sayang antar pasangan ke anak-anak. Menurutku itu akan memberikan rasa aman ke anak-anak. Mereka itu peka banget loh...

    BalasHapus
  6. Penting juga melihatkan kemesraan di depan anak. Agar anak merasakan kasih sayang tersebut dan mendarah daging hingga dewasa. Tapi jangan berlebihan dalam bermesraan karena akan ditiru anak

    BalasHapus
  7. Kembali pada value masing2 keluarga ya
    Tdk ada yg benar mutlak atau salah mutlak.

    BalasHapus
  8. Saya setuju untuk membiasakan bermesraan di depan anak, Mbak. Mulai dari panggilan sayang sampai kecupan hangat di pipi dan kening. Kalau di bibir nggak, sih, Hhe.

    BalasHapus
  9. Kalau anak sering lihat orang yang lebih tua berantem dalam artian ribut kecil bicara keras sepertinya berpengaruh juga ke emosi anak, anak jadi ikutan ngomong keras ke orang tua tersebut.

    BalasHapus
  10. Bermesraan asal dalam batas kewajaran memang bisa jadi contoh bagi anak ke depannya untuk hubungan suami istri atau orangtua yang sehat ya. Mereka perlu melihat bahwa sang ayah menghargai, menyayangi ibunya. Dan sebaliknya sang ibu menghormati, menyayangi ayahnya.

    BalasHapus
  11. Setuju jika orang tua bermesraan di depan anak mereka (dengan batasan yang wajar) boleh saja. Bahkan bagus dan membawa banyak hal positif bagi anak. Yang enggak boleh pasangan lain belum menikah (masih pacaran) bemesraan di depan anak kita dan kita membiarkan anak menyaksikannya kayak yang ada di berita ...(duh jadi julid)

    BalasHapus
  12. Sepakat selama bermesraan itu bukan tindakan yang berlebihan
    Anak juga perlu mengetahui bahwa orang tuanya saling menyayangi satu sama.lain

    BalasHapus
  13. Asalkan satu sama lain tidak canggung
    Dan ada batasan juga sehingga anak tetap bisa memaknai kasih sayang pasangan suami isteri
    Saya tuh paling sering diingatkan Shanum buat cium ayahnya kalau mau keluar rumah

    BalasHapus
  14. Saya dan suami biasa melakukan adegan mesra terbatas di depan anak2, mbak. Misalnya cium pipi dan kening saat masing2 mau berangkat kerja. Jalan sambil pegangan tangan kan juga adegan mesra tuh. Lucunya, ketika si sulung sudah dewasa, dia sering mengolok2 klo ayah dan ibunya tuh bucin banget hahahaa.... ada2 saja deh.

    BalasHapus
  15. Aku panggil beib didepan anak-anak, jadi kalau abinya datang langsung deh pada heboh, "Ummi yayang beib udah pulang!" wkwkwk seru sih, jadi mereka mengamati juga kalau kedua orang tua harmonis.

    BalasHapus
  16. bagi sebagian orang memang kadang agak risih ya menunjukkan kemesraan di depan anak-anak tapi memang bagus juga sih pamer kemesraan di depan anak-anak biar mereka ada contoh setelah menikah lagi

    BalasHapus