Dee Stories

Kumpulan artikel parenting yang ditulis oleh blogger parenting Indonesia.
Suka travelling & kuliner. Konselor ASI &MPASI.

Pagar Perlindungan yang Dibangun dari Hati: Kisah Hana Maulida dan Gerakan KAKAK AMAN

 


Setiap kali Hana Maulida, seorang ibu sekaligus PNS asal Serang, mendengar kabar tentang kekerasan seksual pada anak, dadanya sesak. Bukan karena ia mengenal korban, tapi karena luka itu terasa begitu dekat, seolah dialami oleh anaknya sendiri.

Alih-alih menutup telinga, Hana memilih untuk bergerak. Dari air mata dan rasa tak berdaya, ia menyalakan obor kecil bernama Gerakan KAKAK AMAN (Komunitas Gerakan Kakak Aman Indonesia), sebuah inisiatif yang berangkat dari kasih dan kepedulian terhadap anak-anak Indonesia.

Kini, gerakan yang dimulai dari nol itu menginspirasi ribuan orang dan mengantarkannya meraih SATU Indonesia Awards (SIA) 2024 Bidang Pendidikan.

Dari Sebuah Berita ke Tekad yang Menyala

Titik balik Hana terjadi di rumahnya, saat menonton berita pagi. Di layar televisi, muncul kisah pilu tentang anak yang menjadi korban kekerasan oleh orang terdekat.

“Sampai kapan penderitaan ini akan terus terjadi?” batinnya bergemuruh.

Hana sadar, banyak anak yang tidak tahu cara melindungi diri. Mereka bahkan tidak tahu kepada siapa harus bercerita. Lebih menyakitkan lagi, masyarakat sering menganggap pembicaraan soal seksualitas sebagai hal tabu.

Dari keresahan itu, Hana bertemu dua temannya di sebuah warung bakso sederhana. Dari obrolan hangat dan empati yang sama, mereka sepakat: pendidikan perlindungan diri harus diajarkan sejak dini, dengan cara yang ramah dan menyenangkan.

Dan disanalah KAKAK AMAN lahir, bukan dari ruang rapat mewah, tapi dari hati yang tak bisa lagi diam melihat anak-anak tumbuh tanpa pelindung.

Boneka Tangan, Lagu, dan Tiga Mantra Perlindungan

Membicarakan isu kekerasan seksual kepada anak tentu tidak mudah. Tapi Hana dan timnya berhasil menemukan cara yang lembut dan efektif.

Mereka menciptakan Body Safety Kit, alat peraga edukatif yang berisi:

  • Boneka tangan untuk mengajarkan tentang area privasi tubuh, bagian tubuh yang tertutup pakaian renang dan tidak boleh disentuh tanpa izin.

  • Poster edukatif dan lagu yang membuat anak-anak mudah mengingat pesan perlindungan dengan cara yang ceria.

Melalui sesi interaktif, anak-anak belajar tiga “mantra” penting yang bisa menyelamatkan mereka:

  1. Berani bilang TIDAK dan berteriak keras!

  2. Lari ke tempat yang ramai dan aman.

  3. Laporkan ke tiga orang dewasa yang paling dipercaya.

Tujuan mereka bukan menakut-nakuti, melainkan menanamkan rasa berani dan percaya diri pada anak-anak agar bisa melindungi diri sendiri.

Dari Gerakan Kecil ke Penghargaan Besar

Gerakan ini awalnya digerakkan oleh para relawan dengan biaya pribadi dan waktu luang. Tapi seiring waktu, KAKAK AMAN mulai dikenal luas. Mereka diundang ke sekolah-sekolah, komunitas, hingga Sekolah Kak Seto. 

Hingga kini, KAKAK AMAN berhasil berhasil mengedukasi 4000+ anak & 150+ orang tua, melatih 50+ guru yang tersebar di 17 daerah di Indonesia. Beragam penghargaan pun diraih oleh KAKAK AMAN. 

Puncaknya, Hana Maulida dinobatkan sebagai pemenang utama SATU Indonesia Awards 2024 Bidang Pendidikan.

SATU Indonesia Awards merupakan bentuk apresiasi Astra bagi generasi bangsa yang berkontribusi menciptakan kehidupan berkelanjutan. Program ini berfokus pada lima bidang utama, yaitu kesehatan, pendidikan, lingkungan, kewirausahaan, dan teknologi.

“Penghargaan ini bukan untuk saya pribadi,” ujar Hana dengan mata berkaca. “Ini untuk semua anak Indonesia yang berhak tumbuh dalam rasa aman.”

Setelah penghargaan itu, gerakan KAKAK AMAN semakin meluas. Banyak pihak yang ingin berkolaborasi, dari sekolah, organisasi, hingga kanal edukasi nasional. Apa yang dulu dimulai dari satu kota kecil, kini menjelma jadi gerakan nasional perlindungan anak.

Mimpi yang Terus Diperjuangkan


Ancaman kekerasan seksual pada anak di Indonesia masih tinggi. Berdasarkan data dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA), kekerasan seksual masih mendominasi kasus kekerasan terhadap anak yang terjadi di Indonesia selama tahun 2025. 

Hingga Maret 2025, terdapat 5.063 kasus kekerasan terhadap anak. Dari jumlah ini, 4.360 korbannya adalah anak perempuan dan 1.054 anak laki-laki.

Ini membuat Hana dan timnya menatap masa depan yang lebih menantang. Demi melindungi anak-anak Indonesia dari ancaman  kekerasan seksual, KAKAK AMAN Sedang mengembangkan:

  • Buku cerita anak yang mengajarkan perlindungan diri lewat kisah lembut dan ilustratif.

  • Advokasi kurikulum ramah anak, agar pendidikan tentang keamanan diri bisa masuk ke sekolah-sekolah.

  • Daycare dan sekolah aman anak, tempat anak-anak benar-benar bisa tumbuh tanpa rasa takut.

Semua mimpi itu berakar dari satu hal sederhana: cinta dan kepedulian.

Pelukan Teraman untuk Masa Depan Bangsa

Kisah Hana Maulida mengingatkan kita bahwa pagar perlindungan tidak selalu dibangun dari beton dan besi. Kadang, pagar itu tumbuh dari hati yang tak rela diam.

Dari tangan-tangan yang mengajar dengan kasih. Dari ibu-ibu yang berani bersuara. Dari gerakan kecil yang kini menjelma harapan besar.

Karena sejatinya, anak-anak Indonesia tidak hanya butuh perlindungan, tapi juga pelukan. Pelukan aman dari orang dewasa yang peduli.

Referensi :

https://kakakaman.id/

https://youtu.be/yfOW_HTMVPg?si=hk39HuGrO7UDwEti

https://kekerasan.kemenpppa.go.id/ringkasan

#APA2025-PLM


19 komentar

  1. Dulu aku pernah dengar tentang yayasan KAKAK tapi kurang tau juga apakah ini yayasn yang sama dengan KAKAK AMAN...
    Sering miris klo dengar beritak pidana seksual baik yg dilakukan orang tak dikenal ataukah orang yg dikenal tapi kebanyakan justru kejahatan in banyak dilakukan orng orang2 terdekat nya maka rasanya tidak salah sesuai saran diatas kita melaporkannya kepada 3 orng terderkat untuk mencegah hal2 yg tdk diinginkan..

    BalasHapus
  2. Waaa daebakkk
    Indonesia butuh manusia berkualitas seperti Hana
    Karena makin ke sini ngeriii ya Bund kalo baca berita
    banyak kasus yg menimpa anak

    BalasHapus
  3. Keren sekali Kakak AMAN ini. Bagaimana memberikan edukasi anak tidak langsung dari mulut dan menerangkan ini itu yang malah Seperi nasihat, tapi melalui boneka tangan, lagu, juga poster. Dengan cara ini malah apa yang disampaikan lebih mudah diterima oleh anak-anak. Anak-anak memang harus terus diberi edukasi tentang hal ini. Agar mereka selalu tanggap dan sigap saat menghadapi situasi yang membahayakan mereka.

    BalasHapus
  4. Pagar perlindungan seperti ini memang perlu disosialisasikan secara masif, khususnya untuk anak-anak, agar mereka punya pertahanan diri dan tahu bagaimana bersikap kepada orang lain.

    BalasHapus
  5. Peluk hangat dalam doa baik untuk kak Hana Maulida, terima kasih sudah memulai dan berjuang hingga mendapatkan penghargaan SATU Indonesia Award. Semoga menjadi bara baik dan menumbuhkan semangat berlipat, makin banyak anak-anak bisa tumbuh sehat dan menjadi pribadi yang aman.

    Selalu salut dengan pribadi yang mau memperjuangkan perlindungan pada anak-anak. Tanpa kita yang memberi ruang kenyamanan, mau kemana lagi mereka bisa melihat kehidupan yang tanpa sadar jadi beban pikul kelak mereka.

    Bangga banget selalu sama ASTRA, memiliki program yang terus membawa kebaikan bagi umat manusia dan bersyukur pernah terdidik dalam usaha mereka. Semoga ASTRA terus berkembang dan tetap membawa nafas penghidupan.

    BalasHapus
  6. Kak Hana Maulida ini sosok inspiratif di balik Kakak Aman dan mengajarkan anak-anak agar bisa waspada terhadap kejahatan di luar sana. Ngeri banget emang kalau baca pemberitaan anak menjadi korban pihak yang tidak bertanggungjawab. Anak-anak memang perlu diedukasi masalah ini, kebanyakan terjadi kekerasan seksual pada anak, mereka tidak paham dengan yang terjadi.

    BalasHapus
  7. Kejahatan dan kekerasan seksual ini memang sangat perlu disosialisasikan kepada anak-anak karena akhir-akhir ini semakin marak terjadi dimana-mana.

    Gerakan KAKAK AMAN besutan Kak Hana ini sangat inspiratif. Semoga membawa dampak baik bagi generasi muda Indonesia.

    BalasHapus
  8. Programnya bagus sekali untuk melindungi anak dari potensi kejahatan dan kekerasan yg mengerikan. Semoga dengan program KAKAK AMAN bisa mengurangi berita raping atau kejadian mengerikan lain ya.

    BalasHapus
  9. Duh, paling sedih kalau ada kasus kekerasan seksual pada anak2. Mana hukum di negeri ini masih gonjang-ganjing. belum sepenuhnya bisa melindungi hak2 anak hiks.
    Bagus ada gerakan kakak aman ini, diajarkan ke sekolah2 atau entitas2 lainnya di mana banyak ortu dan anak2 di dalamnya, sehingga bisa menghindari menjadi korban orang2 jahat.
    Gerakan ini akan berlanjut terus menjadi buku dan pendampingan2 juga ya. Dukung Mbak Hana. Semoga cinta dan kepeduliannya pada anak2 bisa menyelamatkan anak2 Indonesia dari kejahatan seksual.

    BalasHapus
  10. Suka terharu sendiri ketika aku baca kisah orang² yang peduli terhadap kekerasan anak. Di Indonesia kekerasan pada anak masih sering dinormalisasi dengan dalih agar anak tahan banting. Padahal kondisinya tidak seperti itu dimana kekerasan anak akan menjadi belenggu generasi berikutnya.

    Salut banget sama Kak Hana yang bener² bergerak aktif menciptakan ruang aman untuk anak agar bebas dari kekerasan. 🥹

    BalasHapus
  11. kalo ngomongin KS ke anak2 itu bikin sedih banget. bener, kebanyakan dari mereka masih nggak tahu gimana cara melindungi diri bahkan bagian tubuh mana aja yang nggak boleh disentuh sembarangan. salut banget sama kak Hana dan teman2nya. kereeen dan sangat menginspirasi. moga generasi adik2 kita makin paham pendidikan seks ya

    BalasHapus
  12. Wah keren iniii. Apalagi di negeri +62 yang seringkali terlalu lucu, dimana para pelaku pelecehan seksual itu seringkali terasa seperti 'dilindungi', sementara korbannya malah dirundung dan dihakimi. Bahkan tidak jarang malah dipaksa menikahi pelaku, yang sudah jelas-jelas bukan sebuah solusi terbaik.
    Ditambah lagi, perkara seksual itu memang hal yang cukup tabu di negeri ini. Makanya seringkali ada banyak anak yang tidak teredukasi perihal seksual dengan baik, dan orangtua pun bingung mulai dari mana. Keren sekali si gerakan KAKAK AMAN ini. Semoga semakin banyak coverage dan volunteernya yaa.

    BalasHapus
  13. Hebat sekali Mbak Hana ini bisa menyuarakan dan mengusahakan para penyintas kekerasan seksual sehingga bisa mendapatkan suara dan juga perlindungan yang pastinya bisa bermanfaat dan menjadi tempat aman semoga gerakannya bisa terus berlangsung sehingga bisa melindungi lebih banyak orang

    BalasHapus
  14. Perjuangan mba Hana ini keren dan patut di apresiasi sekali. Soalnya beneran deh kekerasan seksual pada anak ini sangat bikin hati pedih perih dan mata auto rembes, serem banget bayangin gimana korban mengalami hal yang menyakitkan parahnya banyak orang terdekat yang jadi pelaku.

    KAKAK AMAN, semoga terus bergerilya ke semua wilayah terutama area pelosok ya. Agar meluas edukasinya.

    BalasHapus
  15. Salut banget untuk kepedulian para pengurus Kaka Aman ini karena masalah pelecehan dan perundungan masih menjadi masalah besar yang dialami anak dan perempuan di negara ini.. semoga memutus rantai kekerasan ya dengan adanya penyuluhan masif seperti ini

    BalasHapus
  16. keren banget ibu Hana Maulida di tengah-tengah kesibukannya sebagai PNS beliau gigih memperjuangkan pendidikan kepada anak-anak bagaimana agar bisa menjaga diri dari kekerasan seksual di sekitarnya. Programnya kereen , Kakak Aman..semoga program inspiratif ini terus berkembang dan bertumbuh dalam mengedukasi anak-anak, guru dan orang tua serta masyarakat luas pada umumnya

    BalasHapus
  17. Kalau melihat kasus anak-anak yang mengalami pelecehan ini memang banyaakk sekalii.. di Jawa Barat sampai ke pengaduan pun sudah melimpah kasusnya dan ini hanya efek gunung es yang ternyataa.. masih banyak sekali anak-anak yang tidak bisa cerita. Sehingga penting untuk mengedukasi anak, orangtua dan tenaga pengajar akan gerakan KAKAK AMAN.

    BalasHapus
  18. Kisah Mbak Hana Maulida ini inspiratif banget 🥹 Dari keresahan seorang ibu, lahir gerakan KAKAK AMAN yang ngajarin anak-anak cara melindungi diri dengan cara lembut dan menyenangkan yaaa. Bagian tentang boneka tangan dan tiga mantra perlindungan itu keren sih, sederhana tapi ngena. Postingan ini ngingetin aku dan kita semua kalau yang paling dibutuhin sama anak bukan cuma perlindungan, tapi juga pelukan dari orang dewasa yang peduli.

    BalasHapus
  19. Salut banget sama Bu Hana. Dari keresahan kecil bisa lahir gerakan besar kayak KAKAK AMAN. Cara edukasinya juga keren, pakai boneka dan lagu jadi anak-anak nggak takut belajar tentang perlindungan diri. Semoga makin banyak orang kayak beliau yang peduli sama keamanan dan masa depan anak-anak Indonesia. Masyaallah

    BalasHapus