Dee Stories

Kumpulan artikel parenting yang ditulis oleh blogger parenting Indonesia.
Suka travelling & kuliner. Konselor ASI &MPASI.

Krupuk BangJo, Kuliner Khas Bumi Angling Dharma

Setiap tahun saya mudik ke Bojonegoro atau yang dikenal sebagai bumi angling dharma, tempat asal kedua orangtua suami.
Sebelum mudik berakhir, saya selalu menyempatkan diri membeli oleh-oleh.
Ketika ditanya apa oleh-oleh khas Bojonegoro, pasti jawabannya "Ledre".
Ledre menjadi buah tangan favorit khas Bojonegoro.
Namun kali ini saya beralih kepada kuliner khas Bojonegoro lainnya yang ternyata juga cocok sebagai oleh-oleh.
Apa itu?
Jawabannya adalah krupuk BangJo.
Kerupuk BangJoo, sebutan mudah untuk kata abang (merah) dan ijo (hijau). Nama BangJo disebut karena kerupuk ini memang berwarna merah dan hijau, selain tentu saja ada warna lain seperti kuning dan putih.
Nama lain dari kerupuk ini adalah kerupuk klenteng, karena lokasinya berdekatan dengan Klenteng Hok Swie Bio yang terletak di Jalan Jaksa Agung Suprapto.
Pabrik kerupuk BangJoo alias kerupuk klenteng ini berlokasi di Jalan Jaksa Agung Suprapto Nomor 132, Bojonegoro.
Lokasi tersebut jaraknya dekat dengan pasar kota Bojonegoro.
Bisnis kerupuk BangJo ini adalah bisnis keluarga yang dijalankan secara turun-temurun.



Krupuk ini telah hadir sejak tahun 1929.
Krupuk ini dijual dengan harga Rp 12.500 per 500 gramnya.
Sayang ketika saya tiba disana, saya hanya bisa mendapatkan krupuk dengan kualitas kw dua, krupuknya sudah protolan.
Harga krupuk kw dua adalah Rp. 11.000 per 500 gramnya.
Kendati protolan, rasanya tetap enak.
Keunggulan krupuk ini adalah sehat dan aman dikonsumsi.
Krupuk ini dibuat tanpa bahan-bahan kimiawi yang berbahaya.
Rasanya lezat dan gurih, cocok untuk disandingkan dengan asem-asem daging ataupu kare ayam khas Bojonegoro.
Bagaimana? Tertarik mencoba?

1 komentar

  1. BangJo abang ijo. Kayak pernah makan deh..tapi gak tau namae. Baru tahu mbak kalau kerupuk ajah ada kw nya

    BalasHapus