Dee Stories

Kumpulan artikel parenting yang ditulis oleh blogger parenting Indonesia.
Suka travelling & kuliner. Konselor ASI &MPASI.

Tak Hanya Bisa Bertemu Idola, Ada Lima Pelajaran Berharga yang Saya Dapat dari Seminar Nasional Bersama Rocky Gerung






Agak ragu saya melangkahkan kaki memasuki UINSA (Universitas Islam Negeri Sunan Ampel) jum at pagi lalu. Maklum, sejak memilih berkarir di rumah saya sudah lama absen dari kegiatan seminar ataupun diskusi publik bertema politik. Tapi, pesona Rocky Gerung tak bisa ditolak, hehe. 




Ya, siapa yang tak kenal Rocky Gerung. Pengamat politik yang hobi naik gunung ini memang sedang terkenal. Kehadiran Rocky disetiap acara televisi selalu dinanti-nanti. Tak terkecuali bagi emak-emak seperti saya ini. Dan alangkah terkejutnya saya, saat masuk ke dalam ruangan seminar. Lima baris kursi dari depan sudah penuh. Penuh oleh emak-emak. Wah, ternyata tak hanya saya yang antusias melihat sang profesor beraksi diatas mimbar.

Acara dimulai tepat waktu. Setelah berbagai acara penyambutan selesai. Diskusi pun dimulai. Seminar nasional yang diadakan oleh himpunan mahasiswa hukum tata negara UINSA ini berjudul "Eksiatensi Demokrasi Pancasila dalam Menghadapi Tahun Politik". 

Beberapa poin menarik yang bisa diambil dalam diskusi ini adalah 

1. Eksitensi Demokrasi Pancasila

Eksistensi demokrasi pancasila dalam kehidupan bernegara masih belum duduk pada porsinya. Demokrasi tidak bisa tumbuh dalam kecemasan. Sebab saat ini, bangsa Indonesia cemas terhadap perbedaan. Cemas dengan lawan politik masing-masing. Oleh karena itu demokrasi pancasila perlu dibangun bersama agar terwujud dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

2. Peran Kampus dalam Menghadapi Tahun Politik

Kampus sebagai ruang dialektika. Di kampus lah pikiran-pikiran diuji. Maka, seyogyanya saat menghadapi tahun politik lebih banyak menggelar acara diskusi publik. Bukan membatasi diskusi publik seperti yang dilakukan oleh sebuah PTN ternama di Indonesia, beberapa waktu lalu. Baiknya para caleg bahkan capres berkunjung ke kampus. Berdiskusi dengan para mahasiswa tentang program-program yang akan ditawarkan. Tak perlu takut diskusi di kampus. 

3. Fungsi Kritik dalam Demokrasi

Dalam demokrasi, kritik adalah sebuah keniscayaan. Kritik adalah salah satu hal penting agar proses berdemokrasi berjalan sesuai. Tujuan kritik bukan untuk mengganggu kekuasaan, melainkan untuk mengembalikan etika publik. Bukankah dalam demokrasi para wakil rakyat yang dipilih adalah yang memiliki etika publik? 

4. Aspirasi Islam dalam Kehidupan Bernegara

Aspirasi Islam tidak bisa dipisahkan dalam kehidupan NKRI. Diawal pembentukan republik ini, aspirasi Islam telah memberikan peranannya. Kelegowoan tokoh-tokoh Islam menghapus tujuh kata dalam piagam Jakarta, menunjukkan bahwa Islam sejalan dengan pancasila. 

Aspirasi Islam bukan hambatan dalam proses demokrasi. Demokrasi memberikan ruang bagi setiap aspirasi. Membuka ruang argumentasi untuk mengatasi ruang sentimen. Aspirasi Islam akan tetap ada dalam kehidupan bernegara.

5. HTI dalam NKRI

Dalam sesi diskusi, Rocky Gerung ditanya pendapatnya soal HTI (Hizbut Tahrir Indonesia). Apakah Rocky Gerung mendukung HTI? Apakah boleh HTI ada di tengah-tengah Indonesia yang pancasila ini? 

“Indonesia tidak ada problem dalam soal kemajemukan. Sekarang tiba-tiba orang bicara politik identitas: Pancasila VS HTI. Saya kasih kritik di ILC, saya dinilai Pro HTI. Bukan. Yang saya tentang adalah Perppu Pembubaran Ormas. Kebetulan pada waktu itu HTI yang kena. Tapi dia (HTI) radikal? Radikal itu dibuktikan di Pengadilan. Tapi itu makar? Makar itu diputuskan oleh Pengadilan. Bukan oleh persepsi politik. Jadi saya bela konstitusi.”

“Tapi itu cita-citanya adalah Syariat Islam? Loh negeri ini didirikan dengan asumsi Syariat Islam, yang kemudian dimusyawarahkan untuk tidak diteruskan dengan dihapusnya 7 kata (Piagam Jakarta). Tapi dihilangkan bukan berarti diabaikan. Itu adalah kompromi. Karena itu aspirasi Islam pasti akan hidup terus didalam kita bernegara. Problem tidak? Tidak. Selama demokrasi dihidupkan untuk semua orang. Kita melihat politik didalam kebencian kepada kelompok. Itu yang saya tidak suka. Akibatnya terjadi pembelahan.”

Pada intinya, Rocky Gerung membela aspirasi bukan HTI. Bahkan menurutya, dalam konstitusi memberikan ruang untuk mengganti bentuk negara, dengan asumsi memenuhi prasyarat yang telah ditetapkan. 

Seminar nasional ini mampu membuka jalan pikiran saya dalam memahami hakikat demokrasi pancasila. Politik bukanlah sesuatu yang buruk dan harus dihindari. Sebab kita sebagai manusia adalah zoon politicon. 





Dan, saya pun bisa bertemu idola. Belajar langsung dari Rocky Gerung, plus melakukan swafoto. Hahaha.

2 komentar

  1. Ikut seminar bisa nambah ilmu dan pengetahuan ya mbak. Apalagi kalau bisa bertemu langsung dengan idola. Senangnya.

    BalasHapus