Dee Stories

Kumpulan artikel parenting yang ditulis oleh blogger parenting Indonesia.
Suka travelling & kuliner. Konselor ASI &MPASI.

Jaga Bumi dari Rumah




Jaga Bumi dari Rumah - Hari ini, 22 April diperingati sebagai Hari Bumi. Perayaan 50 tahun Hari Bumi menjadi berbeda. Bagaimana tidak, saat ini bumi tengah terancam dua krisis : Covid 19 dan Perubahan iklim. Dan kita bisa berpartisipasi menyelamatkan bumi dari dua krisis tersebut meski di rumah saja. Caranya? Baca terus ya :)





Diam Dirumah, Selamatkan Bumi



Memasuki hari ke 38 diam di rumah, ternyata mampu membuat bumi lebih baik. Langit menjadi lebih cerah. Udara terasa segar. Sampah juga mulai berkurang.


Ya, selama diam di rumah tentu kita tidak perlu menghabiskan bahan bakar. Lebih sering masak sendiri, mengurangi penggunaan kantong plastik dan sterofoam. Ternyata, saat diam di rumah kita bisa ikut berpartisipasi menyelamatkan bumi. Dan tentu juga berperan mencegah penyebaran virus covid 19 ini. 


Rumah Minim Sampah






Tak hanya itu, sebenarnya saat diam di rumah kita bisa membuat family project. Ya, biar anak-anak nggak bosan karena harus di rumah terus.


Kita bisa memulai melakukan family project, mewujudkan rumah minim sampah. Caranya dimulai dengan 3 M : 


Mencegah



Pertama, kita bisa mulai dengan mencegah sampah, khusunya sampah an organik seperti plastik dan sterofoam. Saat di rumah usahakan untuk lebih sering memasak daripada beli makanan dari luar. Ini bisa mengurangi penggunaan plastik dan sterofoam.





Atau bisa juga dengan selalu membawa tas belanja sendiri saat berbelanja. Kalau ini bisa kita lakukan, kita bisa mengurangi sampah plastik. Ingat, Indonesia menjadi negara terbesar kedua penyumbang sampah plastik di dunia. 


Memilah



Buat beragam kotak sampah di rumah. Pisahkan sampah-sampah menurut jenisnya. Mulai dari sampah dapur, sampah daur ulang, sampah B3 hingga sampah elektronik.





Memilah sampah seperti ini nantinya akan membatu kita dalam proses selanjutnya, mengolah! Selain itu kegiatan membuat beragam kotak sampah ini bisa memperkuat bonding antar anggota keluarga lho. Bisa kompak bekerjasama.


Mengolah



Tahap terakhir dalam mewujudkan rumah minim sampah adalah mengolah. Olah sendiri sampah kita. Sampah kita, tanggung jawab kita. 





Mulai dari pengolahan sampah dapur. Olah sampah dapur dengan membuat keranjang takakura dan Felita. Atau bisa juga lho sampah dapur digunakan sebagai bahan kerajinan. Misalnya, ampas kelapa bisa jadi bahan utama membuat composs art. 





Lalu untuk bahan-bahan daur ulang seperti botol plastik, kertas, kardus sampai minyak jelantah bisa diserahkan ke bank sampah. Sekarang banyak bank sampah yang bisa mengambil langsung dari rumah. Jadi kita tetap bisa di rumah saja, tanpa perlu ke bank sampah. 



Bagaimana mudah bukan? Ternyata meski diam di rumah kita bisa membantu menjaga bumi. Momen di rumah saja saat pandemi covid 19 menjadi lebih bermakna.


Selamat hari bumi.


27 komentar

  1. Iya, Mbak Dee. Minim sampah itu bisa jadi solusi dan kontribusi kita agar Bumi makin sehat. Selama pandemi konon planet kita jadi makin bersih, kayak self-healing karena manusia ngendon di rumah. ku di rumah juga mulai menerapkan 3R, mendaur ulang atau memakai apa saja yang masih bisa dimanfaatkan. Belanja sering bawa keranjang, akai kertas bekas, dan memilah sampah walaupun sering ga konsisten hehe. Pokoke udah mulai perlahan-lahan dan diikuti anak-anak. Semoga wabah cepat berlalu...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mas..
      Wah senang ya klo anak-anak juga sudah mengikutinya..
      Amin, smh pandemi ini lekas berakhir

      Hapus
  2. Memilah dan mengolah sampah ini yang paling susah ya sepertinya karena perlu ketelatenan yang lebih tinggi daripada pada saat kita mengurangi penggunaan sampah plastik.

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya, makanya sebisa mungkin dicegah mbak..

      Hapus
  3. Saya dong, sampai nggak hitung lagi, udah berapa lama diam di rumah aja.
    Kayaknya sih udah lama banget, khususnya anak-anak, mereka nggak dibolehin keluar selain jalan-jalan di sekitaran aja.

    Btw, hikmahnya banyak ya, salah satunya bumi jadi lebih baik dan sehat :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. ya, ternyata saat pandemi ini bumi terpulihkan

      Hapus
  4. Minyak jelantah bisa dikasih ke bank sampah y mba saya baru tau, bener bgt #dirumahaja bs bantu jg bumi

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya mbak, bisa
      ada beberapa bank sampah yang mau menerima

      Hapus
  5. Sampah dapur saya juga pakai buat pupuk di kebun dan halaman. Kalau botol plastik gitu, saya kumpulkan dan kasih ke tetangga yg jobles, dia biasa mengumpulkan dan menjualnya

    BalasHapus
  6. Aku dari dulu penasaran sama takakura hehe, di rumah ibuku juga ada, kyknya kalau PKK di Sby tu pd paham semua soal Takakura ini tapi bisa gak ya kalau bikin sendiri gtu, kdng eman sama sampah makanan kalau kebuang sia2 hehe

    BalasHapus
  7. Dirumah aja banyak hikmah salahsatunya pas buang sampah rajin memilih, Nyuci ,nyetrika Dan beres2 dirumah hahaha

    BalasHapus
  8. Rumah minim sampah it's good idea. Kalau MPo baru sebatas kepasar bawa Tupperware

    BalasHapus
  9. Hai mba. Aku sebetulnya penasaran ini mencoba buat keranjang sampah takakura. Bagus buat pengolahan sampah. Makasih udah sharing, mba

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai juga mbak, banyak mbak di yt
      bis acari disana buat pandusn bikinnya

      Hapus
  10. Waah diam di rumah berfaedah ni Mbak. Ngomongin hari Bumi jadi teringat buku Ramadhan Untuk Bumi hehe maafkeun bukan promosi XD

    BalasHapus
    Balasan
    1. hehe, iya bukunya pas banget ya..
      semoga lancar penjualan bukunya ya mbak

      Hapus
  11. ya.. baru kali ini ya mbak diam di rumah bisa jadi pahlawan hehehe yang penting tetap menghemat listrik dan mengelola sampah rumahan aja ya :)

    BalasHapus
  12. saya mulai belajar pilah sampah juga nih. tp sukanya.langsung tabur sampah dapur yg seperti ampas kepala, kulit bawang dan kulit3 sayur buah ke tanah pekarangan biar jd kompos. wkwk terlalu instan bukan sih?

    BalasHapus
  13. Pengen deh jadi rumah minim sampah, tapi masih suka belanja online yang dimana bungkusnya jadi sampah juga. Huhu

    BalasHapus