Dee Stories

Kumpulan artikel parenting yang ditulis oleh blogger parenting Indonesia.
Suka travelling & kuliner. Konselor ASI &MPASI.

Ada Hangeul di Indonesia !

hangeul tulisan korea
hangeul tulisan Korea | wikipedia



Ada Hangeul di Indonesia ! Ah, tak terasa sudah topik ke 10 dari challenge menulis kekoriyaan. Asli, topik ke 10 ini lumayan menantang. Bahas tentang Hangeul, aksara Korea.


Menikmati drama Korea membuat saya semakin mengenal budayanya. Nama-nama pemain drama Korea yang semula asing ditelinga, sekarang sudah familiar. Mulai ikut-ikutan menyingkat nama-nama oppa-oppa kesayangan, ada JJS untuk Jo Jong Suk, LJS untuk Lee Jong Suk sampai yang paling happening, baginda kesayangan LMH alias Lee Min Ho. Moon maap, dilarang protes ya, meski saya panggil semuanya dengan sebutan oppa-oppa kesayangan, hehe.


Menonton drama Korea membuat saya tertarik mencicipi aneka masakan Korea. Meski baru beberapa saja yang sudah mampir di lidah, cukup membuat saya memasukkan masakan Korea dalam daftar makanan favorit.




Saya pun mulai sedikit-sedikit berbicara dengan kosa kata Korea dalam kehidupan sehari-hari. Khusunya kalau lagi rumpi bareng genk kesayangan di grup Drakor & Literasi. Kadang kalau di rumah juga gitu. Sampai anak-anak ikut-ikutan bilan "aigoo" "aigoo". Cuma belum pernah sih, bilang "sarangheo" ke suami, takut dia makin frustasi lihat istrinya yang sudah kecanduan drama Korea, hehehe.


Tentang Hangeul, Aksara Korea


hangeul tulisan korea
Raja Sejong | idntimes



Lalu sekarang topiknya tentang hangeul, aksara Korea. Hmm, jujur ya meski saya hobi banget nonton drama Korea, saya belum tertarik untuk belajar hangeul.


Entah, mungkin saya orangnya nggak minat belajar bahasa asing (nggak minat? Bilang aja nggak mampu! LOL). Saya suka ngomong kosa kata Korea, tapi saya rasa saya nggak akan bisa kalau belajar hangeul. Mungkin karena saya belum tertarik.




Tapi meski begitu, saya suka membahas hangeul ini. Apalagi dilihat dari sisi sejarahnya. Ternyata hangeul ini baru digunakan di Korea pada masa Dinasti Joseon pada tahun 1443 oleh Raja Sejong.


Sebelumnya, orang Korea menulis dengan aksara Cina (Hanja). Namun, karena bahasa tutur kedua bangsa ini berasal dari keluarga yang berbeda, maka bahasa Korea tidak bisa secara tepat diungkapkan dalam aksara Cina. Memang sih secara sepintas hangeul ini mirip dengan hanja, tapi terlihat lebih sederhana.


Hangeul dan Suku Cia-Cia


hangeul tulisan korea
Seku Cia-Cia | bombastis



Fakta menarik tentang hangeul ini adalah bahwa aksara ini tidak hanya dipakai di Korea saja. Ternyata, jauh sebelum hallyul atau Korean wave berkembang di Indonesia, aksara hangeul sudah ada lebih dulu.


Hangeul bahkan menjadi salah satu bahasa ibu di Indonesia! Tak percaya? Main ke pulau Buton yuk!


Suku Cia-Cia berdiam di Kampung Karya Baru, Pulau Buton, Sulawesi Tenggara. Di kampung berjarak sekitar 20 kilometer arah timur Kota Baubau ini bermukim 80.000 jiwa suku Cia-Cia.


Baca Juga : Manfaat Menonton Drama Korea Bagi Keharmonisan Rumah Tangga

hangeul tulisan korea
Anak-Anak Cia-Cia | GNFI



Di sini, warga kampung, dari anak kecil hingga dewasa, sudah pintar menulis dengan hangeul. Bahkan, hangeul digunakan sebagai petunjuk tempat-tempat umum di Karya Baru. Beberapa nama jalan atau plang sekolahan, selain ditulisi nama resmi versi bahasa Indonesia dengan aksara Latin, juga dilengkapi dengan tulisan hangeul.


Penggunaan hangeul dalam kehidupan suku cia-cia ini dimulai sejak dua dekade lalu. Tahun 2000, ketika itu, Wali Kota Baubau yang dijabat oleh MZ. Amirul Tamin tergerak hatinya untuk melestarikan bahasa ibu cia-cia agar tidak punah.


hangeul tulisan korea
Jalan di Kampung Karya Baru | IDNTimes



Suku Cia-Cia, penutur bahasa Buton Selatan, sejenis bahasa tutur Austronesia, namun tak memiliki sistem aksara sendiri. Namun setelah diteliti, ternyata memiliki kesamaan pelafalan dan struktur bahasa dengan Korea.


Pemerintah Kota Baubau kemudian bekerja sama dengan Hunminjeongeum Research Institute untuk menyusun bahan ajar kurikulum muatan lokal mengenai bahasa Cia-Cia dengan huruf Korea. Huruf ini mulai dipelajari dari tingkat SD hingga SMA. Sejak saat itulah hangeul mulai dipakai oleh suku cia-cia.


Ini fakta yang sangat menarik bagi saya, ternyata ada hangeul di Indonesia.  Jadi, kalau belum kesampaian jalan-jalan ke Korea, boleh lah ke pulau Buton dulu ya. Suasana Korea juga bisa didapatkan disini. Bagaimana? Tertarik main ke pulau Buton kah?


10 komentar

  1. Bagus juga kalau dri kecil bljrnya kak. Mdh masuk dalam otak. Kalau skrng, aku mmng tdk bisa mnghfl..msuk tlnga kanan keluar telinga kri.

    BalasHapus
  2. Aigo... Aigo... Hayuk ke pulau Buton 💪💪😀😀
    Jika dilihat dari kacamata positif banyak manfaat diperoleh dengan nonton drakor
    Mulai dari hiburan murah meriah hingga semangat lebih mencintai tanah air

    BalasHapus
  3. Jadi pengen Belajar bahasa korea lagi hhehehe dulu sempet belajar tipis-tipis dari radio hehehhe 🤣

    BalasHapus
  4. Asik ya sedari kecil dah bisa banyak bahasa deh

    BalasHapus
  5. Aku kadang baper sama Korsel yang bisa menciptakan drama yang bisa disenangi oleh negara. Lain. Efeknya banyak yang belajar dengan sendirinya dan suka hati belajar Kebudayaannya. Mba itu challenge dari siapa aku pengen ikutan wkwkwk soalnya ak pecinta film dan drama Korea juga

    BalasHapus
  6. Huwaaah!
    Ini Korea rasa Indonesia. Kalau aksaranya hangul, bahasanya juga ikutan bahasa Korea kah?

    BalasHapus
  7. Selama pandemi ini kosa kataku nambah, kak. Kadang kebablasan ngomong otoke otoke padahal ke kucing

    BalasHapus
  8. Wah, menarik ini. Ternyata sejarah budaya - budaya di dunia ini sambung - menyambung ya,Mbak. Makasih sudah berbagi wawasan :)

    BalasHapus
  9. Wahh jadi tertarik dong mengenal suku cia cia, padahal di Bau Bau aku punya teman tapi gak pernah ngobrol soal ini hehehe

    BalasHapus
  10. dapatkan langsung puluhan juta dhanya dengan modal puluhan ribu di situs judi bola kami yang sudah terpercaya http://www.e-ktp.com/

    BalasHapus