Dee Stories

Kumpulan artikel parenting yang ditulis oleh blogger parenting Indonesia.
Suka travelling & kuliner. Konselor ASI &MPASI.

Ikut Panik Saat Terjebak Demo Undang-Undang Cipta Kerja

Demo Undang-Undang Cipta Kerja


Demo Undang-Undang Cipta Kerja yang digelar serentak hari ini menjadi pengalaman tersendiri bagi saya. Saya yang tidak ikut demo, tapi ikut terjebak di dalamnya. 

Hari ini sebenarnya adalah jadwal suami WFH (Work Frome Home), tapi mendadak suami ada panggilan untuk piket jaga di Gedung Grahadi. Saya yang sedang bersama suami tidak bisa pulang ke rumah. Kebetulan kemarin malam kami habis staycation di daerah Gubeng. Saya memutuskan untuk menunggu di cafe dekat Gedung Grahadi.

Mobil kami parkir di Surabaya Plaza, karena jalan menuju Grahadi sudah ditutup. Dari Surabaya Plaza ke Grahadi kami berdua jalan kaki. Duh massa sudah banyak yang berkumpul di depan Gedung Grahadi.

Demo Undang-Undang Cipta Kerja

Kami berdua jalan menembus kerumunan masaa yang sedang bersiap. Mereka berorasi, menyanyikan yel-yel hingga mengeluarkan umpatan khas Surabaya. Saya makin gemetar, padahal situasi masih aman. Massa masih bersiap.

Suami saya adalah seorang aparatur sipil negara di dinas tenaga kerja. Setiap ada demo buruh, seringkali suami harus stand by di lokasi. Kali ini suami harus stand by di Gedung Grahadi. Salah satu titik kumpul demo di Surabaya. 

Saya khawatir, kenapa suami harus tugas. Bagaimana kalau demonya ricuh. Ah, saya takut membayangkan hal-hal buruk lainnya. 

Suami mengantar saya sampai SMA Trimurti. Cafe yang akan saya tuju ada disebelahnya. Ternyata cafe tutup. Dan suami sudah menuju Grahadi. Saya nggak mungkin menyusul, dia sedang bertugas. Saya juga nggak berani kembali menembus kerumunan massa seorang diri.


Demo Undang-Undang Cipta Kerja

Saya beranikan terus berjalan. Sepanjang jalan saya melihat banyak massa berdatangan. Ada buruh, ada mahasiswa, ada pelajar hingga ibu-ibu. Banyak massa tumpah ruah dijalan. Saya berjalan sambil gemetar. Ini mungkin akibat jarang ikut demo saat kuliah. Baru lihat orang demo sudah ketakutan sendiri. 

Saya pun memutuskan berhenti di Burger King. Sambil menunggu saya membuka laptop. Mengerjakan deadline artikel. Situasi berjalan normal, aman. Saya pun berhasil membuat 3 artikel 1000 kata.

Tapi menjelang pukul 3 sore, suasana memanas. Massa berlarian menuju jalan Taman Apsari. Mereka bahkan begerombol di depan Burger King. Wahh saya yang di dalam jadi gemetar. Saya takut massa merangsek masuk ke dalam. 


Demo Undang-Undang Cipta Kerja



Pihak Burger King dengan sigap menutup gerai. Suasana makin ricuh. Gas air mata membumbung tinggi di depan Burger King. Massa berlarian, pengunjuk rasa perempuan histeris dan menangis. 


Demo Undang-Undang Cipta Kerja

Ya Tuhan, saya langsung teringat peristiwa 98. Oh jangan sampai. Massa terus berlarian, polisi terus mengejar. Gas air mata terus ditembakkan. Aduhh, situasi makin mencekam. Saya panik.


Demo Undang-Undang Cipta Kerja

Saya mengirim pesan ke suami. Menanyakan kabarnya. Katanya dia aman karena ada di dalam gedung. Di Grahadi juga banyak aparat yang menjaga. Tapi situasi di luar gedung makin tak terkendali. Pagar Gedung Grahadi rusak. Massa ricuh, melempar batu dan botol ke arah aparat. 


Demo Undang-Undang Cipta Kerja

Dia berpesan agar saya tetap di dalam Burger King. Tidak keluar sampai situasinya benar-benar aman. Saya yang mau melanjutkan menulis menjadi tidak konsentrasi. Deg deg an, ikut gemetar. Duh, kenapa harus rusuh kalau demo? 


Demo Undang-Undang Cipta Kerja

Pukul empat sore suami menjemput saya. Saya diajak masuk ke Gedung Grahadi. Menunggu di Grahadi tentu lebih aman. 

Saya pun menunggu di teras Grahadi. Disini banyak aparat berjaga. Halaman Grahadi kacau balau. Sampah berserakan, lampu-lampu taman banyak yang hancur. Pagar rusak. Duh tak terbayangkan berapa kerugian negara karena demo hari ini.



Demo Undang-Undang Cipta Kerja


Dan sampai tulisan ini selesai dibuat saya dan suami masih tertahan di Grahadi. Meski demo di depan Grahadi sudah selesai, kami belum bisa pulang. 

Jalan masih ditutup. Massa masih berkumpul di beberapa ruas jalan sekitar Grahadi.

Ah hari ini menjadi cerita yang tak terlupakan. Situasi yang sangat menegangkan. Nggak mau deh lagi-lagi terjebak demo. 




16 komentar

  1. Syukurlah mb dee dan suami aman2 dan selamat y mb...
    Salut.. keadaan "panik" msh bisa nulis 3 artikel 1000 kata... aku dikasih gorengan kopi sama angin sepoy2, 300 kata aja udah perjuangan mb... 🙈

    BalasHapus
  2. Semoga aman selalu mbak dee! Baca'y jd ikutan ngeri deh 😖

    BalasHapus
  3. Staysafe ya mbaa.. huhu di mana2 rusuh membuat semua serba khawatir nih :( semoga bisa tertib kembali yaa

    BalasHapus
  4. Alhamdulillah ya Mbak gapapa. Semoga ga terjadi lagi deh bentrok pas demo.

    BalasHapus
  5. Wow, serem amat ya mbak. Beneran berada di situasi dan lokasi demo yang riil terjadi di depan mata. Alhamdulillaah mbak dan suami baik2 aja.

    BalasHapus
  6. Alhamdulillah sampai hari ini mbak Dee masih aman ya? Nyatanya masih bisa bewe. Hehehe. Pengalaman yang tak akan terlupakan ya, Mbak. Berada di lokasi demo dan merasakan deg-degannya soalnya..
    Semoga kondisi negeri ini akan lebih baik ke depannya. Aamiin.

    BalasHapus
  7. Mbak dirimu hebat dan berani ya, aku menyaksikan langsung demo 98 di Jakarta pusat sepanjang jalan makian, umpatan dan timpukan batu melayang. Ngeri tapi penasaran hehee

    BalasHapus
  8. semoga suami mbak Dian baik baik saja

    Bu Risma marah marah nih tamannya dirusak, bu Risma mah ngga bisa santuy :D :D

    BalasHapus
  9. Nonton live reportasi Suara Surabaya di TKP bikin aku merinding.
    Demonstran rusuh, gas air mata membumbung tinggi.

    Alasan pendemo rusuh itu, apakah akibat tidak ada pejabat publik yang mau ditemui kah?

    Harusnya bila ada perwakilan pejabat yang mau menemui, paling ngga keributan bisa diantisipasi.

    BalasHapus
  10. Dimana-mana memang sedang demo ya mbak,Medan pun ramai dan ricuh juga nih dengan demo UU Cipta Kerja. Tentunya enggak asiknya dari demo adalah saat melakukan kerusakan fasilitas umum ya mbak. Btw,saya enggak berani di tengah keramaian gitu karena pasti banyak yang anarkis juga.

    BalasHapus
  11. Ya, ampun. Baca ceritanya aja udah serem banget bayangin kejadiannya.

    BalasHapus
  12. Waduh. Jadi ikut deg-degan baca tulisannya. Alhamdulillah selamat ya Mbak. Terhindar dari celaka.

    BalasHapus
  13. Masya Allah, merinding ya. Aku bisa bayangin pasti suasana mencekam banget. Aku yg di malang juga sama. Banyak yg panik nih

    BalasHapus
  14. aku malh salfok sama kegiatan di Burger King mba. Dalam situasi begini masih bisa fokus nulis tiga artikel panjang 1000 kata lho. Hebat beneeerrr Mba Dee

    BalasHapus
  15. Baca ceritanya aja aq udah ikutan degdegan parah, tapi biarpun dalam keadaan genting kayak gitu mbak Dee masih produktif ya, kalo aq udah nggak bisa mikir itu.

    BalasHapus
  16. Stay saft mba dee dan suami... Saya deg deg an membaca ceritanya... Semoga kondisi negeri ini aman dan terkendali..

    BalasHapus