Dee Stories

Kumpulan artikel parenting yang ditulis oleh blogger parenting Indonesia.
Suka travelling & kuliner. Konselor ASI &MPASI.

Komitmen Arsjad Rasjid untuk Capai Net Zero Carbon

 


Komitmen Arsjad Rasjid untuk Capai Net Zero Carbon


Siapa yang merasa akhir-akhir ini cuaca menjadi lebih panas? Saya tinggal di Surabaya, ibukota Provinsi Jawa Timur ini memang dikenal memiliki cuaca yang panas, tetapi hampir sebulan terakhir ini, panasnya tak biasa. Bahkan sempat mencapai 42 derajat celcius. 



Menurut Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto, menyatakan bahwa Pulau Jawa dilanda panas ekstrem, karena penyaluran sinar matahari yang optimal pada pagi hingga menuju siang hari. 


Net zero Carbon


Kalau menurut BRIN, ada empat faktor yang menyebabkan Pulau Jawa menjadi sangat panas, yaitu : 


  • Posisi semu matahari berada di atas khatulistiwa

  • Angin timur yang berasal dari belahan bumi selatan yang membawa massa udara kering (El Nino dan Indian Ocean Dipole)

  • Faktor perubahan iklim

  • Kondisi clear sky atau langit tanpa awan yang lebih sering terjadi


Wah, lagi-lagi karena perubahan iklim! Semakin hari, semakin nyata dampak perubahan iklim itu. Dampak perubahan iklim ini bukanlah mitos, melainkan sesuatu yang sudah terjadi. 


Hujan yang tak kunjung turun hingga semakin ekstrimnya cuaca akhir-akhir ini menjadi bukti nyata bahwa perubahan iklim itu sangat berdampak pada kehidupan kita sehari-hari. 


Nah, sebagai upaya pencegahan semakin seriusnya perubahan iklim ini, negara-negara di dunia sudah sepakat untuk mencapai NZE atau Net Zero Emission. NZE ini menjadi arahan kepada semua negara di dunia untuk mampu mencapai emisi nol bersih pada tahun 2060.


Net Zero Carbon


NZE ini juga sering disebut sebagai Net Zero Carbon, adalah kondisi dimana jumlah emisi karbon yang dilepaskan ke atmosfer tidak melebihi jumlah emisi yang mampu diserap oleh bumi. Untuk mencapainya diperlukan sebuah transisi dari sistem energi yang digunakan sekarang ke sistem energi bersih guna mencapai kondisi seimbang antara aktivitas manusia dengan keseimbangan alam.


Salah satu hal yang perlu diperhatikan dalam melakukannya adalah mengurangi jumlah karbon atau gas emisi yang dihasilkan dari berbagai kegiatan (aktivitas) manusia pada kurun waktu tertentu, atau lebih sering dikenal dengan jejak karbon. Jejak karbon yang kita hasilkan akan memberikan dampak yang negatif bagi kehidupan kita di bumi, seperti kekeringan dan berkurangnya sumber air bersih, timbul cuaca ekstrim dan bencana alam, perubahan produksi rantai makanan, dan berbagai kerusakan alam lainnya.


Net Zero Carbon ini menjadi populer setelah diadakannya Paris Climate Agreement tahun 2015. Program tersebut bertujuan untuk menekan pencemaran lingkungan yang berpotensi mengakibatkan pemanasan global.


Net Zero Carbon ini juga menjadi perhatian utama para pengusaha. Bahkahn ketua KADIN (Kamar Dagang Indonesia) Arsyad Rasyid, membacakan komitmennya dalam mencapai Net Zero Carbon di ASEAN Climate Forum beberapa waktu lalu. 


Arsjad Rasjid Dorong Pencapaian Nat Zero Carbon


Net zero Carbon


Indonesia telah berkomitmen untuk mengurangi efek Gas Rumah Kaca (GRK) dengan menurunkan emisi sebesar 29% bila secara mandiri dan sanggup sebesar 41% dengan bantuan internasional. Target tercapai Net Zero Emission (NZE) pada 2060. 


Tentunya, untuk mencapainya, bukan pekerjaan mudah, perlu ketegasan pemerintah yang didukung seluruh masyarakat dan semua sektor terkait, termasuk dunia industri. 


Dunia industri justru punya peran penting dalam mencapai Net Zero Carbon ini. Hal inilah yang menjadi fokus bagi Arsyad Rasyid. 


Menurut Arsjad Rasjid Indonesia sebagai bagian dari Asia Tenggara, memiliki potensi yang besar dalam mendorong Net Zero Carbon ini. 


Indonesia memiliki potensi besar dalam pengelolaan hutan dan energi terbarukan, dimana semua investasi dalam bidang ini nantinya bisa digunakan sebagai upaya mitigasi perubahan iklim. 


Arsjad Rasjid juga mengungkapkan bahwa dunia industri tidak perlu risau dengan target nol karbon ini. Sebab, justru program Net Zero Carbon ini semakin menguntungkan pelaku usaha. 


Menurutnya, langkah perusahaan yang beralih ke energi bersih akan membuat nilai lebih bagi brand dan konsumen menjadi lebih percaya serta memberikan nilai positif karena melihat komitmen pelaku bisnis bagi dunia yang lebih lestari. 


Pencapaian Net Zero Carbon ini membutuhkan kolaborasi dari pelaku usaha untuk memastikan pengurangan emisi karbon yang signifikan dan transisi yang progresif dari energi penyumbang karbon menjadi energi yang ramah lingkungan, lebih hijau dan berkelanjutan.


Kuncinya, para pelaku bisnis dan semua pemangku kepentingan harus mau mengubah perilaku usaha sebagai bentuk dukungan terhadap Net Zero Carbon ini. 





Tidak ada komentar

Posting Komentar