Dee Stories

Kumpulan artikel parenting yang ditulis oleh blogger parenting Indonesia.
Suka travelling & kuliner. Konselor ASI &MPASI.

Cek Fakta atau Hoaks : Susu Beruang Bisa Obati COVID-19?

 

Cek Fakta

Haloo teman-teman, apa kabar? semoga selalu sehat ya. Ya, kesehatan masih jadi harta yang paling berharga saat ini. Apalagi, saat ini pandemi COVID-19 mulai tak terkendali lagi, sampai-sampai pemerintah harus mengeluarkan peraturan PPKM darurat.

Hmm bicara soal pandemi COVID-19, pasti teman-teman tahu ya, beberapa waktu terakhir ini Susu Beruang atau Bear Brand jadi trending topik di masyarakat. Susu ini mendadak langka dan harganya naik berkali lipat. Kenapa? Konon, katanya susu ini bisa menjadi obat COVID-19.

Benarkah begitu, yuk kita cek fakta atau hoaks dulu. Benarkah susu beruang bisa mengobati COVID-19?

Kandungan Susu Beruang

Susu beruang memiliki kandungan yang sama dengan susu lainnya. Susu beruang mengandung lemak jenuh, kolesterol, protein, karbohidrat dan natrium yang diolah secara strerilisasi.

Susu beruang juga memiliki kandungan antibodi spesifik. Antibodi ini memberi efek sinergis pada aktivitas mikroba IgG (imunoglobulin), yang bisa mencegah infeksi saluran pencernaan dan pernapasan.

Dengan kandungan tersebut, sebenarnya susu beruang sama seperti susu evaporasi, UHT dan susu cair lainnya. Tidak lebih istimewa juga.

Kemasan yang Berbeda

Sebenarnya keistimewaan susu beruang ini terletak pada kemasannya. Bila biasanya susu cair dikemas dalam kemasan karton, susu beruang dikemas dalam kaleng.

Kemasan ini yang membuat susu beruang terlihat lebih eksklusif dari susu cair lainnya. Meski sebenarnya kandungannya sama saja.

Belum Ada Studi Ilmiah

Informasi yang beredar di masyarakat, susu beruang ini bisa menyembuhkan COVID-19. Inilah yang membuat susu ini menjadi buruan masyarakat. Teman-teman pasti pernah menonton sebuah video dimana orang berebut membeli susu ini di supermarket.

Padahal, sampai saat ini belum ada studi ilmiah yang membuktikan kebenaran informasi ini, lho. Beberapa ahli gizi pun sepakat, bahwa susu beruang sama seperti susu cair lainnya. Tidak ada kandungan yang terbukti bisa mengobati COVID-19 ini.

Baca Juga : Mau COVID - 19 Ambyar? Ayo Disiplin!

Kesimpulannya, susu beruang tidak terbukti bisa mengobati COVID-19. Dari kejadian ini, tentunya kita harus berhati-hati ya. Banyak sekali hoaks seputar kesehatan yang beredar akhir-akhir ini.

Seperti data yang diungkapkan oleh MAFINDO (Masyarakat Anti Fitnah Indonesia), tahun 2020 jumlah hoaks yang beredar di masyarakat meningkat drastis. Tahun 2019, tercatat ada 86 hoaks dalam setahunnya, di 2020 hoaks yang beredar mencapai 492 kasus. Wah bayangkan, apa yang bisa kita lakukan agar terhindar dari paparan hoaks sebanyak itu.

Cara Cek Fakta atau Hoaks

Cek Fakta

Agar terhindar dari hoaks yang menyesatkan, tentunya kita harus bisa membedakan mana fakta mana hoaks. Beberapa waktu lalu, saya berkesempatan mengikuti workshop digital bersama Tempo Institute. Melalui workshop tersebut, saya akhirnya tahu bagaimana cara cek fakta atau hoaks.

Berikut adalah cara-cara yang bisa kita lakukan untuk cek fakta atau hoaks yang beredar di dunia maya.

⏺️ Cek alamat website atau situs penyebar informasi
⏺️ Cek perusahaan media di dewan pers
⏺️ Cek detail visual
⏺️ Waspadai Iklan yang terlalu banyak
⏺️ Bandingkan dengan pakem yang ada di media mainstream
⏺️ Waspadai judul yang terlalu sensasional
⏺️ Cek About Us
⏺️ Cek ke situs media mainstream
⏺️ Cek foto di Google Reservse Image

Cara Cek Foto

Melalui foto, kita juga bisa tahu apakah berita yang beredar itu fakta atau hoaks. Teman- teman bisa melakukan cek foto melalui beragam tools.



Caranya, crop foto yang akan dianalisia. Perhatikan apakah ada tanda-tanda khusus yang bisa kita identifikasi. Misalnya, nama gedung, bentuk bangunan, plat nomor kendaraan, nama jalan dan huruf-huruf yang menandakan bahasa. Foto dari sumber pertama itu penting, sebab itu menjadi foto yang paling diyakini kebenarannya.

Ada beberapa tools yang bisa dimanfaatkan untuk cek foto ini, misalnya :

⏺️ Reverse image dari Google
⏺️ Reverse image dari Yandex
⏺️ Reverse image dari Tineye
⏺️ Tools lainnya dari Bing.com, milik Microsoft dan Baidu

Cara Cek Video

Berita yang beredar di masyarakat, kadang-kadang tidak hanya dalam bentuk teks dan foto saja, adakalanya juga berupa video. Nah teman-teman juga bisa lho melakukan cek video. Sebelum percaya isi dari video tersebut, pastikan teman-teman sudah melakukan pengecekan terlebih dahulu ya.

Cara cek video ini juga cukup mudah kok, ada dua cara yang bisa teman-teman lakukan.

Pertama, cek video dengan memakai kata kunci pada mesin pencari dan media sosial. Kedua, ubah video menjadi potongan gambar kemudian telusuri melalui reverse image tool.

Teman-teman bisa juga memfragmentasi video menjadi gambar melalui screen capture atau memakai InVid.

Baca Juga : Mitos dan Fakta Menyusui dalam Drama Korea Birthcare Center

Penggunaan InVid lebih praktis dalam memfragmentasi video. Kenapa? InVid memiliki fitur fragmentasi video sekaligus reverse image dari seluruh tautan media sosial dan file lokal. Tak hanya itu, InVid ini juga dilengkapi dengan fitur memeriksa metadata dan analisis forensik foto.

Stop Hoaks Sekarang Juga

Jadi gimana, semoga informasi seputar cara cek fakta atau hoaks ini bisa membantu dalam memilih dan memilah informasi, ya. Jangan sampai kita terjebak dalam pusaran hoaks.

Yuk stop hoaks sekarang juga.

66 komentar

  1. Yak!
    Adaaa aja ya, hoax jaman now.
    Apalagi kalo terkait kesehatan, byuhh banyaakk banget!
    Alhamdulillah, artikel ini memaparkan gimana cara cek fakta vs hoax
    super ngebantu banget!

    BalasHapus
  2. Bermanfaat sekali mbal artikelnya, apalagi do zaman sekarang, dimana banyak berita2 yang membuat kita bingung dan kadang sampai merasa takut. Dengan cara ini bisa mengecek keakuratan berita jadi tidak lagi termakan hoax

    BalasHapus
  3. Bener nih Mbaaa
    syusyaah bedain antara hoax dan fakta.
    apalagi di WAG keluarga besar tuh, seringg bgt sesepuh fwd hoax dari mana mana

    BalasHapus
  4. Aku greget banget saat viral berita tentang orang-orang yang panic buying. Sebetulnya semua bisa dicegah dengan menjadi lebih kritis ya mam. Makasih lho tentang info toolsnya, lengkap banget.

    BalasHapus
  5. Semenjak pandemi hoax ni jd makin menggila ya mak. Tapi entah kenapa yg ga bener2 ni justru laris ya. Aku pas kena covid beberapa bulan lalu konsul sama dokter aja biar pengobatannya bener. Makanya penting untuk cek fakta sebelum sharing ke orang lain ya

    BalasHapus
  6. Wah jadi tau nih caranya cek foto dan video, makasih sharingnya mbak. Memang ya sekarang ini banyak beredar berita-berita, gambar atau video yang belum jelas kebenarannya. Harus cek ricek dulu ya biar gak kemakan hoax.

    BalasHapus
  7. Adanya hoax ini membuat sebagian masyarakat melakukan panic buying. Kasihan kan sama warga yg membutuhkan..contohnya saja tabung oksigen yg skrng harga udh melambung

    BalasHapus
  8. Workshop digital yang diselenggarakan Tempo Institute ini bermanfaat banget. Jadi bisa nambah banyak konten cek fakta seperti ini. In syaa Allah akan makin banyak yang tercerahkan.

    BalasHapus
  9. padahal maksudnya, minum susu tuh biar menyempurnakan gizi apabila kita kurang gizi
    4 sehat 5 sempurna
    kebetulan juga si bear brand ini gak banyak gulanya
    jadi emang udah direkomendasikan buat njaga tubuh, memperbaiki sel2 yg rusak, membuat badan tetap vit, dll
    namun bukan semena-mena bisa langsung nyembuhin covid
    makanya, perlu banget belajar IPA saat sekolah
    dan perlu banget belajar cek ricek biar gak kena hoax

    BalasHapus
  10. Fake news sekarang memang ada di mana - mana ya mba. Disebarkan lewat berbagai media, termasuk Whatsapp group mba. ayo kita perangi

    BalasHapus
  11. Hoaks tentang susu sapi beruang naga ini masih mendingan ya... meski pun dampaknya sampe diborong gt... Tapi hoaks tetaplah hoaks ya..harus diluruskan dan dicek faktanya gemana

    BalasHapus
  12. Rentan juga ya dengan banyaknya berita hoaks kesehatan yang beredar di masa pandemi ini. Kok ya tega-teganya penyebar berita hoaks itu ya. Penting banget untuk cek and ricek

    BalasHapus
  13. iya sampe ga habis fikir pada panic buying susu beruang ini padahal zaman begini penting banget untuk cek faktanya ya mba

    BalasHapus
  14. nggak habis pikir kenapa bisa susu beruang bisa mencegah covid. memang sebaiknya sebelum membagikan atau percaya sama satu berita kita baiknya cek faktanya dulu ya, mbak benar apa nggak

    BalasHapus
  15. Edukatif sekali infonya Mbak Dian. Thankiss.

    Anyway jadi ngelus dada kalau susu beruang dijadikan andalan untuk obat covid, mau ketawa keinget meme yang beredar kenapa covid takut ama susu beruang. Karena isinya sapi, iklannya naga tapi namanya susu beruang. Covidnya kan jadi bingung, lalu mundur pelan-pelan. Hahaha

    BalasHapus
  16. Wah kita bisa tahu nih foto sama video yg kita dapat dr tools ini ya mbak de. Kocak deh harga susu beruang parah bgt, artinya masyarakat mudah percaya bgt ya dengan isu.

    BalasHapus
  17. Mantap nih... Jadi tahu cara ngecek informasi itu fakta atau hoaks, termasuk ngecek foto dan video juga...

    BalasHapus
  18. Sebagai blogger, tentu bisa menjadi sarana menyebarkan informasi yang benar juga yaa..
    STOP hoax dan sebelum sharing, ada baiknya untuk cek hoax dulu mengikuti langkah di atas.

    BalasHapus
  19. Mudah sekali ya mba cara cek fakta hoax. Bisa analisa dari foto atau video yang kita terima. Sayangnya masih saja ada orang yang mudah sekali percaya terhadap berita hoax.

    BalasHapus
  20. banyak berita yang ga masuk akal ya mbak akhir akhir ini. salah satu penangkalnya tentu kita harus mampu ngecek kebenaran berita sendiri yaa. alhamdulillah skrg ada tools yang bisa digunakan.thanks infonya mbak

    BalasHapus
  21. jujur baru tahu ni kalau video bisa juga dicek keasliannya. teryata caranya pun tidak sesulit yang saya pikirkan. intinya ekarang semua bisa dicek dulu ya mbak sebelum kalau mau share atau mau terima informasinya secara mentah2

    BalasHapus
  22. Aku baru tahu nih cara cek berita hoax apalagi sampai saat ini banyak banget berita hoax terutama tentang pengobatan Covid-19 yang belum tentu benar dan sesuai fakta kesehatan.

    BalasHapus
  23. Kadang aku ya heran loh mba, semudah itu loh orang percaya aja dengan kabar ga karuan. Berburu susu merk tertentu ini sampe harga berapapun dibeli dan rebutan dimana-mana. Haduuuhh... mental mudah panik dan literasi rendah gini memang PR banget ya untuk kita semua. saling mengingatkan di berbagai grup yang kita ikuti untuk cek fakta terlebih dahulu sebelum membuat keputusan, terutama terkait masalah kesehatan di masa pandemin ini.

    BalasHapus
  24. Walau tampak ada benarnya tapi tetap saja hoax. Dikemas dengan kesan ilmiah padahal belum ada penelitiannya. Itulah hoax yang beredar sekarang.

    BalasHapus
  25. Kadang sekarang aku membatasi berita tentang covid karena semakin lama semakin banyak yang hoax kadang juga gak bisa bedain ya. Termasuk pas vital susu beruang ini ampe geleng-geleng kepala.

    BalasHapus
  26. Betul banget, di masa pandemi ini makin banyak hoaks yang beredar.. dan banyak juga oknum oknum yang percaya dan malah makin menyebarkannya yaaa.. kita emang harua selektif banget sebelum menyebarkan informasi ya maaak

    BalasHapus
  27. Ini salah satu tanggung jawab kita sebagai bloger, bagaimana mengedukasi masyarakat agar tidak mudah termakan hoaks. Seperti susu beruang ini. Informasinya sangat meresahkan sampai-sampai ada yang rela rebutan susu beruang agar terhindar dari covid. Astagfirullah!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Setuju mba, salah satu hal kecil yang bisa kita lakukan adalah dengan mengedukasi masyarakat melalui tulisan-tulisan kita. Semoga saja yang kecil itu bisa membantu orang lain yang belum tau menjadi tau. Jangan sampai terjerumus gara-gara hoax yang dianggap sebagai kebenaran.

      Hapus
  28. Saya juga sempat lihat nih beritanya, berebutan susu beruang di sebuah supermarket. Jaman begini, masih aja banyak yang termakan hoaks ya. Baca sekilas, belum juga selesai baca, udah percaya dan yakin aja kalau informasi itu benar. Emang penting banget cek fakta untuk konfirmasi kebenarannya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Memang semudah itu dipercayanya berita hoax yaa, kak Nanik.
      Kebayang aja gitu karena pakai logika dan cocokable. jadi langsung diiringi dengan tindakan impulsif.

      Hapus
  29. Owalah, ternyata secara teknis hoax dapat dibuktikan ya. Ada aja juga yg rajin bikin konten hoaks. Masyaallah. Yuk ah mulai sekarang kita harus sadar literasi dan mulai menyaring informasi agar hidup kita lebih bermakna.

    BalasHapus
  30. Beneran loh, Mba Dian. Sampai di supermarket deket rumah kosong terus rak Susu beruang ini. Banyak yang percaya berita seperti ini, padahal belum tentu kebenarannya.

    BalasHapus
  31. Sampai langka di pasaran karena banyak yang kemakan hoaks, ya. Padahal semua info itu bisa dicek kebenarannya.

    BalasHapus
  32. Saya malah sempat tertawa ketika melihat berita di tv soal rebutan beli susu ini. Secara saya ada satu krat susu ini dari lebaran lalu pemberian dari murid mengaji malah belum diminum. Anak ga suka, saya dan suami pun ga begitu...
    Literasi masyarakat kita akan hoax masih rendah memang ya

    BalasHapus
  33. Jadi inget pas lagi rame berita ini sampe susu beruang abis di mana-mana, padahal beritanya hoax ya, hihi. Kasian yang udah terbiasa minum susu ini dari sebelum beredar berita hoax jadi keabisan. Trus kemarin banget pas belanja dan liat susu beruang sekarang jadi dibatasi pembeliannya per konsumen.

    BalasHapus
  34. Pentingnya memilah bacaan dan tidak menelannya bulat-bulat ya seperti inj ya mom. Kadang berita lamapun tiba-tiba jadi berita baru. Baru baca judul udah heboh luar biasa. Termasuk si susu beruang yang padahal susu sapi tapi di gibahin bisa ngobatin penyakit, beruangnya terbebani gak ya. Wkwkwkwk

    BalasHapus
  35. kalo di reverse video tahunya gimana ya hoaks apa nggak..menarik banget sih ini

    BalasHapus
  36. orang Indo masih gampang klo kena pseudoscience sih ya salah satunya soal susu beruang bisa mengobati covid, yang bener mah bisa menjaga daya tahan tubuh kan ya mbak

    BalasHapus
  37. ahahaahaha, legenda susu beruang ini turun temurun emang. padahal susunya agak mahal, jadi rakyat memaksakan padahal kalau ngga minum susu ini juga gapapa

    BalasHapus
  38. Susu beruang ini mungkin tipe misinformasi ya, yang nyebarin nggak sadar kalau infonya salah. Untungnya sekarang udah banyak cara untuk mengetahui info itu hoax atau valid.

    BalasHapus
  39. Serem lho hoax ini kalau dibiarkan, orang-orang dengan mudahnya akan percaya, dan malah banyak yg tersesat karena hoax. Apalagi grup2 WA secara masif penyebaran hoax, kudu teliti untuk cek fakta

    BalasHapus
  40. Oh iyaa ini memang sempat menjadi viral yaa kala itu, aku juga sambil cek-cek kebenaranya juga sih ini informasinya hoax atau nggak. Btwe, aku termasuk bukan penikmat susu kaleng dengan cap beruang ini sih, jadi jarang minumnya juga.

    BalasHapus
  41. Susah deh kalau masyarakat gampang banget termakan hoax, sampai menimbun susu beruang, menimun masker dan vitamin C. Harusnya emang dicek dulu kebenarannya, sesuai fakta belum.

    BalasHapus
  42. Aku yang memang suka konsumsi subear dari sebelum covid kesel bgt sama berita yg viral kemaren. Akibatnya nyari subear kemana" pada kosong karna banyak yg panic buying. Semoga masyarakat indonesia makin pinter ya dalam menelan informasi. Biar ga ngerugiin org lain kya bgini

    BalasHapus
  43. Wah ini benar-benar bermanfaat artikelnya
    Aku langsung praktekin caranya dan ternyata mudah ya
    Kita jadi tahu mana berita yang layak dipercaya mana yang palsu
    Berharap setiap orang memiliki ksadaran untuk gak main share aja sebuah berita tanpa mempertimbangkan kebenarannya

    BalasHapus
  44. Iya nih hal yang harus dihindari saat mengakses media sosial adalah soal hoax terutama kesehatan yang belum bisa dipertanggungjawabkan secara medis kebenarannya. Harus cek dulu faktanya agar tidak menyesatkan diri sendiri dan orang lain ya mbak.

    BalasHapus
  45. Cek berita hoax itu aslinya mudah ya, mba. Bisa cek sumber, cek keaslian foto dan video dengan tools, dan tidak mudah termakan judul yang terlalu sensasional. Jika kita sudah memahami ini, maka berota hoax bisa kita stop agar tidak semakin meluas.

    BalasHapus
  46. Sebenarnya sedih ya karena masih banyak yang mudah termakan hoax, bahkan sampai yang berpendidikan tinggi pun bisa kena. Edukasi cek fakta gini emang penting dan harus dibagikan sebanyak mungkin.

    BalasHapus
  47. duuh miris banget ya masih banyak yang termakan isu hoax apalagi terkait kesehatan dan yang ada kaitannya dengan pandemi ini, huhuh.
    penting banget cek kebenaran dulu sebelum kembali menshare info yang kita dapatkan ya :)

    BalasHapus
  48. sebagai blogger kita punya peranan penting dalam menghentikan hoax, apalagi kita sebagai penyebar informasi, kita adalah salah satu garda terdepan agar informasi yang disampaikan validitasnya dapat dieprtanggungjawabkan

    BalasHapus
  49. Sepakat bangett mba. Aku bersyukur sih berada di lingkungan yang sehat. Saring sebelum saring. Kadang mereka2 yg percaya hoax ini emang lingkungannya pada begitu, belum teredukasi sepertinya

    BalasHapus
  50. Netizen 62 nggak bisa hidup tanpa hoax kayaknya ya, mbak.
    sampe geleng2 kepala saking pusingnya ngeliata panic buying di mana-mana.
    Semoga netizen makin pinter yaa

    BalasHapus
  51. Intinya klu ada berita yg blm tentu betulnya kudu cek dan ricek kembali ya di sumber yg bisa dipercaya. Ok deh mba mksh infonya.

    BalasHapus
  52. Iya lho. Rasanya berlebihan sekali melihat beberapa video panic buying atas susu beruang, beberapa waktu ke belakang. Memang berita apapun tetap perlu di cek kembali faktanya sebelum dipercaya ya.

    BalasHapus
  53. Anggep aja rejekinya produsen susu gambar bear itu sampai langka di toko toko. Emang masalah hoaks ini nggak akan berakhir kalau masyarakatnya masih males membaca dan mencari...

    BalasHapus
  54. Susu beruanv yang kemarin viral banyak orang lomba untuk stok ini yaa. Padaaaahaal lalau kita lebih jeli membaca sebuah berita pasti tidak ikut kemakan berita hoax, zaman sekarang sangat penting ya mbak untuk kita lebih jeli, agar berita hoax bisa dihindari.

    BalasHapus
  55. menurutku seharusnya semua susu bisa dong ya, karena semua kandungan susu pasti baik bagi kesehatan tubuh selama dikonsumsi dalam jumlah cukup

    BalasHapus
  56. Dimasa pandemi ini emang banyak banget hoaks yang beredar tentang kesehatan ya mbaaa.. sedikitnya literasi membaca, bikim hoaks makin banyak banget beredar. Setuju banget nih sama postingan ini, harus cek fakta dulu sebelum kita meneruskan kembali pesan yang sampai kepada kita yaa

    BalasHapus
  57. Ngeri banget liat linimasa apalagi sekarang banyak yang sebar hoaks, bahaya bikin masyarakat beberapa percaya padahal mah nggak tepat. Sebenarnya ada tools juga yang membantu apakah ini hoax atau bukan yaa

    BalasHapus
  58. Marketingnya jago parah si. Si susu ini emang ngebrand susu sehat gitu makanya langsung ludes deh. Memang segala informasi jangan telan mentah2 yaaa.

    BalasHapus
  59. nah kan bearti hanya untuk memperkuat imun tubuh agar tidak terpapar covid

    BalasHapus
  60. Sejatinya ternyata susu ini buat jaga kesehatan aja ya bukan buat nyembuhin diri dari covid. Harganya lumayan pun. Emang harus cek dulu tiap informasi yang beredar.

    BalasHapus
  61. Aduh, ini yang nyebarin hoax cepat2 lah taubat.. Meresahkan ya. Aku suka cari tau itu hoax atau fakta pakai kata kunci di Google. Kalau sumbernya nggak terpercaya, aku nggak baca.. Baca atau liat video dari platform2 yang kredibel aja.. WAG Keluarga, nggak kredibel btw.🤭

    BalasHapus
  62. Sejak pandemi, yang namanya susu beruang, tolak angin dan obat-obat herbal lainnya yang dianggap mampu menyembuhkan corona, langsung laris dan mendadak langka ya mbk. Gak heran kalau ada tangan-tangan tidak bertanggung jawb yang jadikan brand ini untuk bahan hoax

    BalasHapus
  63. Bener. Itu yg bikin hoax lagi pandemi jahat banget. Fitnah itu.

    BalasHapus
  64. Parah banget ya mbak hoax ini beneran deh Aku gemes sampaian lihat orang borong-borong susu itu. Padahal susu lain yang lebih murah dengan komposisi yang bagus juga banyak

    BalasHapus