Dee Stories

Kumpulan artikel parenting yang ditulis oleh blogger parenting Indonesia.
Suka travelling & kuliner. Konselor ASI &MPASI.

Review Buku My Bittersweet Marriage

 

Review Buku My Bittersweet Marriage


Menjelang kepulangan saya sengaja bertanya pada Kak Ipeh. Adakah buku yang recommended untuk menemani perjalanan selama 13 jam ini. Tanpa lama kak Ipeh langsung memberikan list buku romance karya Ika Vihara. Katanya buku-buku ini tidak seberapa tebal dan diceritakan dengan gaya bahasa yang ringan. Pas untuk teman perjalanan. 


Ada lima judul yang disodorkan oleh kak Ipeh, saya pun memilih My Bittersweet Marriage. Buku ini ternyata karya perdana sang penulis. 


Buku My Bittersweet Marriage


Keterangan buku


Judul : My Bittersweet Marriage

Penulis : Ika Vihara

Editor : Afrianty P. Pardede

Penerbit : Elex Media Komputindo

Tahun terbit : 2016

ISBN : 978-602-02-8243-5

Tebal : 349 hlm.



Perjodohan


Cantik dan punya pekerjaan mapan nyatanya tak membuat Hessa mudah menemukan pasangan. Mantan pacar yang sudah dipacari bertahun lamanya, mundur teratur saat diminta ke jenjang yang lebih serius. 


Ini membuat mamanya rajin mencarikan jodoh untuknya. Kali ini, mamanya menjodohkannya dengan anak sahabat lamanya. 


Tak seperti yang sebelumnya, kali ini Hessa dikenalkan dengan sosok lelaki tampan blasteran Indonesia - Denmark. 


Lelaki itu bernama Afnan. Tak hanya tampan, Afnan juga sangat cerdas. Tak heran dia menjadi salah satu profesor Mikrobiologi yang disegani di sebuah kampus yang ada di Denmark. 


Afnan memang tak mencari pacar. Makanya tanpa basa-basi dia langsung mengajak Hessa menikah. 


Tentu saja Hessa tak langsung menerima. Dia butuh waktu untuk akhirnya menerima lamaran Afnan dan pindah ke Aarhus, Denmark. 


Aarhus


Masa-masa awal pernikahan menjadi hal yang cukup menantang bagi Hessa. Dia harus mulai mengenal suaminya, karena memang mereka tak sempat pacaran sebelum menikah. 


Hessa pun harus meninggalkan semuanya saat menikah dengan Afnan. Mulai dari pekerjaannya, keluarganya, sahabatnya, bahkan warung soto favoritnya. Tentu ini bukan hal mudah. 


Baca Juga : Novel Kekasih Semusim, Menikmati Praha Bersama Kekasih Semusim


Ditambah lagi dia harus menyesuaikan diri dengan cuaca di Aarhus yang tentu sangat berbeda dengan Indonesia. Plus, harus belajar bahasa Denmark. 


Semua ini menjadi konflik tersendiri bagi pengantin baru itu. Hessa yang sering merengek pulang ke Indonesia, sering membuat Afnan emosi. Menjadi sumber pertengkaran mereka sehari-hari. 


Seasonal Affective Disorder


Aarhus sebenarnya adalah kota yang sangat cantik. Namun, Hessa seolah harus berjuang untuk bisa tinggal disini. Perbedaan musim yang sangat mencolok dengan Indonesia, membuat Hessa terkena Seasonal Affective Disorder. 


Seasonal Affective Disorder adalah jenis depresi yang dipicu oleh perubahan musim, biasanya saat suhu udara mulai dingin. Kondisi ini biasanya akan membaik ketika cuaca menjadi lebih cerah. 


Baca Juga : Daily Dose of Sunshine, Siapapun Bisa Sakit Mental


Merasa sedikit down selama musim yang lebih dingin adalah hal yang wajar. Namun, SAD adalah kondisi yang lebih dari sekadar penurunan suasana hati. Gejalanya lebih mirip seperti depresi.

Ini membuat Hessa harus rutin melakukan light therapy dan minum obat anti depresan. Afnan selalu menemani Hessa untuk kontrol ke rumah sakit. Menjadi suami siaga untuk Hessa. 

Kepergian Sofia

Hessa mulai sembuh dari SAD, hingga akhirnya mereka berdua memutuskan untuk memiliki momongan. Meski harus menunggu untuk beberapa saat, Hessa pun hamil. 

Dia sangat bahagia. Kehamilan ini membuatnya bersemangat lagi. Tak lagi homesick

Namun, kebahagiaan itu tak berlangsung lama. Saat usia kehamilan 11 minggu, janinnya tak berkembang. Hessa kembali terpukul. Ia kehilangan janin perempuannya, yang ia beri nama Sofia. 

Afnan tak tega melihat istrinya terus menderita. Ia akhirnya rela meninggalkan karirnya di Denmark untuk pulang ke Indonesia. Baginya mungkin ini menjadi satu-satunya cara agar Hessa kembali tersenyum. 

Mungkin Indonesia adalah tempat yang membuat Hessa bahagia. Di Indonesia Hessa bisa bertemu dengan orang-orang yang dia cintai. Dan tentu saja akan mendapatkan sinar matahari yang melimpah, tak takut terserang SAD lagi. 

Review Buku My Bittersweet Marriage 

Jujur saja, awal-awal membaca buku ini saya menanti konflik apa yang muncul. Sebab, kisah cinta Afnan dan Hessa ini terlalu indah bak negeri dongeng. 

Hessa yang lama menanti jodoh akhirnya mendapatkan suami yang sempurna, meski hasil dari perjodohan. Afnan digambarkan tampan, mapan, bertanggung jawab, dan sangat mencintai istrinya. Benar-benar suami sempurna. 

Tetapi, namanya juga pernikahan ya. Pasti ada cobaannya. Dan memang semuanya terasa lebih menantang saat Hessa pindah ke Aarhus. 

Bagi saya buku ini memang sangat pas menggambarkan kehidupan pernikahan di masa-masa awal. Penuh konflik karena memang menjadi waktu untuk saling beradaptasi. 

Uniknya, Afnan dan Hessa memiliki kesepakatan, bahwa saat bertengkar tidak boleh lebih dari 3 hari. Masalah harus diselesaikan maksimal tiga hari. Sebuah cara yang tepat. Pertengkaran dalam pernikahan itu biasa, yang penting harus segera diselesaikan. 

Nggak cuma itu sih, saya juga kagum dengan Afnan. Saat menikah, tidak ada uang istri atau uang suami. Semuanya satu. Hessa tak perlu sungkan menggunakan kartu kredit Afnan. Semuanya milik Hessa. 

Keuangan menjadi masalah serius dalam pernikahan. Jika tidak dikomunikasikan dengan baik, ini bisa jadi sumber masalah. 

Saya pun salut dengan ketegasan Afnan. Bahwa, kemana pun istri pergi, harus seizin suami. Jika Hessa ingin ke Indonesia tetapi Afnan tidak mengizinkan, maka ia pun tak boleh berangkat. 

Baca Juga : Review Buku Cinta untuk Perempuan yang Tak Sempurna

Sekilas nampak egois. Namun, keputusan Afnan ini didasari perhitungan yang matang. Tak hanya faktor ekonomi, tetapi juga mempertimbangkan kesehatan Hessa, baik secara fisik maupun mental. 

Novel ini sangat recommended. Mampu menghadirkan gambaran nyata bagaimana sebuah pernikahan. Pernikahan tak melulu indah layaknya negeri dongeng. Namun, ada tantangan yang harus dihadapi. Tantangan dalam pernikahan tak hanya untuk menguji kekuatan cinta suami istri, tetapi juga membuat ikatannya semakin kuat. 

Setuju? 



 

11 komentar

  1. Mantaaap dan aku seneng mba deka suka buku ini juga 😍. Gara2 buku ini, dan saking sukanya, aku simpan nama afnan buat nanti kalo punya anak cowok wkwkwkwk

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waa...jadi piingin ikutan simpen nama anak...
      ((latah))

      Bitiwei yah, Seasonal Affective Disorder ini bisa sambil bundir saking bahayanya.
      Ada idol esem yang juga meninggal karena penyakit ini. Dan rasanya sedih banget yaah..kalau orang meremehkan "Ah.. cuma gitu doank luu.. cemen."

      Alhamdulillahnya, Afnan gercep.
      Segera memutuskan yang terbaik untuk menyelamatkan bahtera rumahtangga mereka yang indah.

      Hapus
  2. wuah berarti latar belakang ceritanya di Denmark ya mbak?
    keren banget pasti ini
    kan jadi penasaran, kalo difilmkan, bakal kayak gimana ya

    BalasHapus
  3. Wah Afnan memang sosok idaman ya... Habis baca review bukunya jadi tertarik nih ingin langsung baca. Sepertinya seru banget alur dan konfliknya.

    BalasHapus
  4. Kata kata yang indah sekali Pernikahan tak melulu indah layaknya negeri dongeng. Namun, ada tantangan yang harus dihadapi. Tantangan dalam pernikahan tak hanya untuk menguji kekuatan cinta suami istri, tetapi juga membuat ikatannya semakin kuat.

    BalasHapus
  5. Bener juga mbak masa-masa awal menikah penuh konflik dan relate sama kenyatan. Wah enak ini klo nggak ada uang kamu atau uang aku setuju dan perlu di realisasikan di dunia nyata

    BalasHapus
  6. dari kemarin mau baca buku ini tapi keduluan sama novel lain melulu. menarik juga ya mbak ini ceritanya apalagi settingnya di luar negeri jadi bikin tambah penasaran nih

    BalasHapus
  7. Baca reviewnya relate banget sama kehidupan rumah tangga di awal-awal pernikahan. Tahun awal memang ujiannya bagaimana berdamai dan saling memahami karakter masing-masing, apalagi adaptasinya diluar negeri, makin double ujian.

    BalasHapus
  8. Sepertinya kata bittersweet memang menurutku terasa banget di masa 5 tahun pertama pernikahan

    BalasHapus
  9. pengalaman yang menikah di satu negara saja adaptasinya butuh waktu, apalagi ini yang menikah tanpa pacaran plus tinggal di negara yang jauh. butuh ekstra agar pernikahan berjalan harmonis

    BalasHapus