Dee Stories

Kumpulan artikel parenting yang ditulis oleh blogger parenting Indonesia.
Suka travelling & kuliner. Konselor ASI &MPASI.

Anak Jadi Korban Bullying, Orang Tua Harus Apa?

 

Anak Jadi Korban Bullying, Orang Tua Harus Apa?



Ketika anak jadi korban bullying, orang tua harus apa? 


Pertanyaan ini terus ada dipikiran saya beberapa hari terakhir ini. Maklum, berita bullying sedang viral. 


Diberitakan anak seorang artis terlibat aksi bullying . Kabarnya, si anak artis ini ikut merundung temannya dengan cara membungkus dan menyulut rokok. Duh! Bergidik saya mendengarkan. 


Saat Anak Jadi Korban Bullying


Aksi bullying atau perundungan ini bagaikan fenomena gunung es. Kasus yang tampak jauh lebih sedikit dari yang tidak. 


Angka bullying ini pun terus bertambah. Bullying menjadi masalah akut di Indonesia. Menurut KPAI (Komisi Perlindungan Anak Indonesia), dari Januari hingga Agustus 2023, tercatat 87 kasus. Beberapa di antaranya bahkan menelan korban jiwa. 


Tentu ini sangat memprihatinkan. Sebagai orang tua, ini menjadi momok tersendiri bagi saya. Setiap anak berangkat ke sekolah, setiap hati merasa cemas. Tentu saja, dia akan menindas temannya


Baca Juga : Tentang Joker, Pengasuhan, dan Risak


Dulu, saat masih duduk di kelas 1 SD, si sulung pernah bercerita kalau ada teman yang sering menginjaknya. Kakinya diinjak dengan sengaja. 


Duh, ini sudah masuk kekerasan fisik. Tentu saja sebagai orang tua saya tak terima. Bisa-bisanya ada orang lain yang berani menyakiti anak saya. 


Saya pun bertanya pada si sulung, saat dia menginjak apa yang dia lakukan. Dia berteriak. Lalu membalasnya. 


Wah, saya kaget juga mendengarnya. Ternyata, si sulung punya keberanian menghadapi perundungan. 


Nampaknya, melawan jadi senjata ampuh membuat pelaku bullying jera. 


Cara Mengatasi Anak yang Menjadi Korban Bullying di Sekolah


Sekolah seringkali menjadi tempat terjadinya perundungan. Tentu saja ini tidak boleh dibiarkan. Harus ada solusi. 


6 cara di bawah ini bisa membantu mengatasi anak yang menjadi korban bullying di sekolah. 


Dengarkan dengan empati


Saat anak menjadi korban bullying , hal pertama yang bisa dilakukan orang tua adalah mendengarkan cerita. Dengarkan anak dengan empati. Tahan untuk tidak berkomentar terlebih dahulu. 


Baca Juga : Tak Hanya Ibu, Ayah Punya Peran Penting dalam Pengasuhan


Dengan mendengarkan seperti ini, orang tua dapat mengetahui secara detail peristiwa yang terjadi. Anak-anak juga akan lebih lega saat cerita didengarkan. Terlebih lagi jika orang tua mendengarkan dengan empati, ini menjadi dukungan yang berarti untuk anak. 


Ajak anak melakukan refleksi


Setelah anak selesai bercerita, tanyakan apa yang dia rasakan. Ajak anak melakukan refleksi. 


Refleksi ini bisa membantu anak melepaskan emosinya. Selain itu, ini akan menggali lebih banyak cerita. Orang tua semakin paham akan apa yang dilakukannya nanti. 


Ajari anak untuk melawan


Pelaku bullying akan semakin senang jika korbannya tidak berdaya. Mereka akan berhasrat untuk terus merundung. 


Sebaliknya, jika korban melawan, tentu pelaku akan berpikir ulang untuk terus merundung. 


Seperti cerita anak saya di atas, saat dia membalas, maka dia tidak diinjak lagi. 


Jadi, penting bagi orang tua untuk mengajari anak melawan perundungan. Saat dibully, lawan! 


Beri dukungan mencari bantuan


Beri tahu anak bahwa mereka bisa meminta bantuan saat dibully. Jika perundungan terjadi di sekolah, beri tahu anak untuk meminta bantuan guru. 


Jangan takut atau segan menceritakan perilaku bullying teman. Yakinkan bahwa guru akan melindunginya. 


Berbicara dengan pihak sekolah


Bila kasus perundungan terus menerus terjadi, tak ada salahnya jika berbicara dengan pihak sekolah. Sekolah perlu tahu dan bekerja sama dalam menghadapi perundungan ini. 


Pastikan sekolah menjadi tempat yang aman bagi anak. Sebab, memang seharusnya begitu. 


Meminta bantuan profesional


Bullying tentu saja akan berdampak pada anak. Tak sekedar luka fisik, secara psikologis anak pasti akan terganggu. 


Jika anak telah mengalami perundungan dan menunjukkan gejala depresi, kecemasan, hingga gejolak emosional lainnya, penting segera mencari bantuan profesional. Orang tua bisa membawa psikologi anak untuk mendapat penanganan sebelum terlambat. 


Penutup


Penindasan adalah masalah serius yang harus ditangani. Jangan dibiarkan, sebab dampaknya sangat serius. Anak korban bullying bisa menderita secara fisik maupun psikologis. 


Semoga 6 cara di atas bisa membantu orang tua untuk menenangkan jika anak menjadi korban bullying. Orang tua bertugas melindungi anaknya, termasuk dari perundungan yang bisa merusak masa depan anak. 


Bagaimana dengan teman-teman? Apa yang teman-teman lakukan jika anak menjadi korban bullying


3 komentar

  1. bankruptcy lawyer va
    The article "Anak Jadi Korban Bullying, Orang Tua Harus Apa?" is informative and relevant, providing advice to parents to address bullying situations and protect their children. It is praised for providing valuable information to parents dealing with bullying issues. The article also emphasizes the importance of accessing information provided to parents, referring to it as a good tool to protect children from bullying experiences. The article also encourages parents to practice their own strategies to address bullying issues, providing relevant and useful information to help parents navigate this challenging situation.

    BalasHapus
  2. Aku jg selalu mengajarkan untuk melawan ketika anak dipojokkan. Paling tidak si perisak mikir kalau mau merisak lagi. Tapi agak mikir juga apakah ini langkah yg tepat. Karna kuatir anak mikirnya kekerasan adalah solusi. Tp membaca artikel ini jd lega.

    BalasHapus
  3. Kadang sekolah suka gak mau tahu apalagi gurunya. Dulu anakku suka dibuly temannya. Trus aku melaporkan ke gurunya, kata gurunya dia gak pernah lihat anakku dibuly. Tapi lama2 anakku kok jadi malas ke sekolah katanya malas ketemu org2 yang ngebuly dia. Akusarankan untuk menjauh dan selama gak ada kekerasan biarkan saja. Setelah lulus sd aku cari sekolah yang gak sama dg anak itu

    BalasHapus