Sejak menjadi ibu, saya sering merasa riuh dalam pikiran. Entah mengapa, rasanya ada saja yang saya pikirkan. Mulai dari urusan beberes rumah, membersamai anak-anak, mengurus suami, hingga pekerjaan sebagai penulis.
Saat malam tiba, keriuhan itu bukannya meredup, malah semakin menjadi. Membuat saya sulit untuk memejamkan mata. Padahal, tubuh sudah terasa lelah, butuh istirahat segera.
Ah, rasanya kedamaian pikiran menjadi sebuah kemewahan bagi saya. Padahal, penting bagi seorang ibu untuk berdamai dengan pikirannya.
Perasaan berdamai dengan pikiran tak hanya baik untuk diri ibu sendiri. Tetapi juga bagi orang sekitarnya. Inilah yang diharapkan oleh buku Mindfulness for Mom.
Buku ini memberikan panduan berlatih kesadaran bagi para ibu. Agar ibu, tak larut dalam pikirannya sendiri yang mampu merenggut kebahagiaan dan senyumnya.
Mindfulness for Mom, Panduan Praktis Berlatih Kesadaran
Mindfulness for Mom adalah buku yang ditulis oleh Itsnita Husnufardani, seorang praktisi mindfulness bersertifikat. Mbak Farda, begitu saya memanggilnya, menuliskan buku ini berdasarkan pengalamannya menjadi ibu selama belasan tahun. Serta berdasarkan pengalaman dari perjalanan kelas Selfcare Project - Mindfulness pada tahun 2019-2022.
Mindfulness didefinisikan sebagai upaya memberi perhatian kepada momen saat ini dengan penerimaan tanpa penilaian. Mindfulness seolah menjadi tantangan bagi para ibu. Di tengah kesibukan sehari-hari, sulit rasanya untuk bisa memberikan perhatian secara penuh pada sebuah objek.
Keterangan Buku
Judul : Mindfulness for Mom
Penulis : Itsnita Husnufardani
Penerbit : Semanggi Self Publishing
Tahun Terbit : 2025
Tebal : 125 halaman
Hutan Pikiran
Setiap hari, rasanya ada saja yang harus dipikirkan. Belum selesai memikirkan suatu hal, pikiran kita berpindah ke hal lainnya. Melompat-lompat tak karuan. Layaknya monyet yang bergelantungan dari satu pohon ke pohon lainnya.
Keriuhan pikiran para ibu ini sejalan dengan banyaknya tugas yang dimilikinya. Ibu punya banyak tugas yang harus diselesaikan, mulai dari urusan pengasuhan, manajemen rumah tangga, beberes, mengatur keuangan keluarga, hingga pekerjaan di ranah publik.
Ini yang membuat para ibu seringkali melakukan banyak pekerjaan dalam sekali waktu, multitasking. Rasanya, dengan multitasking semua pekerjaan jadi cepat selesai. Padahal, multitasking bisa menurunkan produktivitas, membuat cepat lelah, bahkan memicu stres.
Manfaat Berlatih Kesadaran
Meski menantang, berlatih mindfulness itu penting untuk dilakukan. Ada banyak manfaat yang bisa kita rasakan saat terbiasa melakukan segala sesuatunya dengan penuh kesadaran.
Berlatih kesadaran membuat pikiran menjadi jernih dan tenang, emosi jadi lebih stabil, hingga menjadi pribadi yang bijaksana. Saat kita mindfulness, kepedihan hidup yang dialami bisa membuat kita bertumbuh menjadi pribadi yang lebih baik lagi.
Berlatih kesadaran akan mengusir rasa overthinking yang seringkali membayangi para ibu. Dengan mindfulness, tak ada lagi malam-malam terjaga karena pikiran yang ramai.
Teknik Berlatih Mindfulness
Mindfulness adalah sebuah keterampilan yang bisa dipelajari dan dilatih. Kalau saat ini belum bisa, nanti pasti bisa.
Ada banyak teknik berlatih mindfulness yang bisa dilakukan. Mulai dari teknik mindfulness formal dan non formal, teknik grounding, box breathing, dan lain sebagainya.
Semuanya bisa dipilih sesuai kebutuhan masing-masing. Dilatih dari aktivitas sehari-hari yang dilakukan. Mulai dari mindful breastfeeding, mindful drinking, mindful eating-cooking, mindful walking, hingga mindful praying.
Menjalani Hari dengan Penuh Kesadaran
Kondisi pikiran yang Mindfulness ditandai dengan emosi, pikiran, perilaku yang here and now. Kita belajar mengontrol pikiran bukan justru pikiran yang mengendalikan.
Ini tentu membantu ibu menjalani hari-harinya dengan baik. Ibu bisa menjalankan peran pengasuhan dengan baik, bahkan membantu meningkatkan produktivitas, lho!
Baca Juga : Review Buku Family Strategic Planning, Rencanakan Arah Perjalanan Keluarga
Latihan berkesadaran ini tentu butuh waktu. Setidaknya, butuh waktu kurang lebih 10 minggu. Mindfulness memiliki beberapa tahapan yang semuanya bisa berdampak pada diri kita.
Latihan ini bisa lebih mudah dengan bantuan beberapa aplikasi digital. Perjalanan mindfulness akan lebih mudah.
Mindfulness untuk Anak-anak
Sebuah perjalanan tentu akan lebih menyenangkan jika ada teman. Saat ibu berlatih mindfulness, ajak serta anak-anak.
Saat anak mindful, tentu akan baik untuk tumbuh kembangnya. Anak-anak pun bertumbuh menjadi pribadi yang bahagia.
Ada banyak latihan mindfulness sederhana yang cocok untuk anak-anak. Semuanya bisa dijadikan salah satu aktivitas bermain bersama. Belajar mindfulness jadi lebih seru, deh!
Review Buku Mindfulness for Mom
Saya membaca buku ini dalam waktu sekali duduk. Buku yang tidak terlalu tebal, namun isinya penuh makna.
Mbak Farda mampu menjelaskan mindfulness dari sisi ilmiah dengan cara sederhana. Tak hanya teori, tetapi juga cerita dari pengalaman melakukan mindfulness ini.
Baca Buku : Review Buku MoneySmart Parent, Panduan Praktis Perencanaan Keuangan Orangtua Baru
Buku ini memberi panduan lengkap bagaimana para ibu bisa mindful. Teori-teori dijelaskan secara sederhana. Bahkan terdapat bonus praktik melakukan mindfulness dengan jurnal mindfulness, kuesioner skala mindfulness, hingga art therapy yang ada di bagian akhir buku.
Buku ini bisa menjadi sahabat terbaik para ibu untuk melatih kesadarannya. Membuat ibu bisa selalu hadir sepenuhnya dalam setiap aktivitasnya. Hadir sepenuh hati, sepenuh tubuh.
Penutup
Mindfulness adalah hal yang perlu dikuasai oleh setiap ibu. Mindfulness membuat ibu mampu mengontrol pikirannya, menjalani hari-hari tanpa grusa-grusu.
Mindfulness memang menantang, tapi bukan tak bisa dilakukan. Dengan berlatih secara konsisten, ibu akan mampu mindful menjalani hari-harinya.
Jadi, tetap semangat, ya bu! Mari menjadi ibu yang mindful!
Tidak ada komentar
Posting Komentar