Dee Stories

Kumpulan artikel parenting yang ditulis oleh blogger parenting Indonesia.
Suka travelling & kuliner. Konselor ASI &MPASI.

Bersama Bergerak Berdaya Mengurangi Sampah Plastik untuk Bumi yang Lebih Lestari

Bersama Bergerak Berdaya


Hari ini, 5 Juni 2023 diperingati sebagai Hari Lingkungan Hidup Sedunia atau World Environment Day. Tema Hari Lingkungan Hidup Sedunia tahun ini adalah "Beat Plastic Pollution". Tema ini menjadi pengingat pentingnya partisipasi masyarakat dalam menangani sampah plastik. 


Faktanya, Indonesia menduduki peringkat kedua negara penghasil plastik terbanyak sedunia! Miris! Tentu ini menjadi tanggung jawab kita bersama. Kita harus #BersamaBergerakBerdaya mengurangi sampah plastik untuk bumi yang lebih lestari. 


Indonesia Darurat Sampah Plastik


Sampah plastik adalah semua barang bekas atau tidak terpakai yang materialnya diproduksi dari bahan kimia tak terbarukan. 

Berdasarkan situs UN Environment, bahan kimia yang digunakan untuk membuat plastik biasanya berasal dari minyak, gas alam, dan batu bara. 


Sampah plastik biasanya dihasilkan dari sisa pengemasan barang hasil konsumsi. Ada banyak jenis sampah plastik, untuk lebih jelasnya bisa dilihat dalam video di bawah ini. 





Kondisi sampah plastik di Indonesia sangat memprihatinkan. Indonesia termasuk negara penyumbang sampah plastik ke lautan terbesar di dunia. Tercatat jumlah sampah plastik dari Indonesia ke lautan mencapai 56.333 metrik ton setiap tahun.


Data sampah plastik di Indonesia


Hal ini tentu berpengaruh pada kehidupan ekosistem di laut. Penelitian dari UC Davis dan Universitas Hasanuddin di pasar Paotere Makassar menunjukkan, 23 sampel ikan yang diambil memiliki kandungan plastik di perutnya. 


Sementara itu, berdasarkan data dari Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN)  Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI menyebutkan, pada tahun 2021 jumlah timbulan sampah di Indonesia mencapai 29,8 juta ton,  jumlah tersebut 17,54 persennya merupakan sampah plastik.


Tentunya kita tidak boleh diam saja. Kita harus menjadi bagian dari solusi terhadap permasalahan sampah di Indonesia ini. Sebab, sampah plastik ini tak hanya mengancam kelestarian lingkungan saja, tetapi juga berpengaruh pada kelangsungan hidup manusia sendiri. Sampah plastik juga berpengaruh pada perubahan iklim. 


Sampah Plastik Hasilkan Emisi Karbon yang Tinggi


Perubahan iklim adalah perubahan signifikan yang terjadi pada suhu, curah hujan, dan angin yang berlangsung dalam waktu yang cukup lama, bisa dalam satu dekade atau lebih. 


Bicara tentang perubahan iklim, tidak bisa lepas dari jejak karbon. Jejak karbon adalah total konsentrasi karbon di udara yang dikeluarkan oleh aktivitas manusia, baik individu maupun kelompok. Jejak karbon ini adalah ukuran dari emisi karbon yang dihasilkan. 


Dalam sebuah laporan, “Plastic & Climate: The Hidden Costs of a Plastic Planet,” yang dirilis oleh The Center International Environmental Law. Sebuah organisasi nirlaba menyebutkan bahwa jumlah emisi karbon yang dihasilkan dari siklus produksi hingga pembuangan plastik terus meningkat. Hingga mencapai 2.8 Juta Metric Ton CO2. Itu setara dengan emisi karbon yang dihasilkan oleh 500 buah Pembangkit Listrik Tenaga Batu Bara, di tahun 2050.


Tingginya emisi karbon bisa mendorong terjadinya perubahan iklim yang menimbulkan berbagai dampak negatif terhadap lingkungan, mulai dari timbulnya cuaca ekstrem, kerusakan ekosistem laut, terancamnya ketahanan pangan, hingga berbagai bencana alam. Di Indonesia sendiri, berdasarkan data dari BNPB (Badan Nasional Penanganan Bencana), tahun 2020 terjadi 2.925 kejadian banjir, longsor, puting beliung, hingga kebakaran hutan akibat perubahan iklim ini.


Bersama Bergerak Berdaya Mengurangi Sampah Plastik 


Emisi karbon yang dihasilkan oleh sampah plastik ini dimulai dari proses produksi hingga konsumsi (pemakaian) plastik itu sendiri. Tentunya penanganan sampah plastik perlu dilakukan dari hulu hingga hilir. Ini membutuhkan kerjasama banyak pihak. Mulai dari sektor rumah tangga, pemerintah, hingga pelaku usaha. 


Rumah Tangga


Bagaimana rumah tangga punya peran penting dalam penanganan sampah plastik ini? 


Rumah tangga adalah pintu pertama dalam mengurangi sampah plastik ini.


Di rumah, saya menerapkan prinsip cegah, pilah, dan olah. 


Pertama, sebisa mungkin mencegah barang yang berpotensi menjadi sampah di rumah. Hindari kantong kresek, sedotan plastik, dan botol plastik sekali pakai. Gunakan tas belanja, botol air, dan wadah makanan yang bisa dipakai berulang. Lakukan diet kantong plastik.


Diet kantong kresek


Kedua, jika masih ada sampah plastik yang ada di rumah pilah. Pisahkan dengan sampah lainnya. 


Pilah sampah plastik
Memilah sampah plastik


Baca Juga : Mengapa Harus Memilah Sampah?


Ketiga, olah sampah plastik yang ada. Kalau saya biasanya dibuat berbagai kerajinan dan mainan anak. Kalau tidak bisa, sisanya disetorkan ke bank sampah. Nantinya, bank sampah akan mengolah sampah plastik tersebut menjadi barang yang lebih bernilai. 


Bank sampah
Menyetor sampah plastik ke bank sampah



Pemerintah


Apa yang bisa pemerintah lakukan untuk berpartisipasi dalam menangani sampah plastik ini? 


Tentunya dimulai dengan membuat kebijakan yang berkaitan dengan sampah plastik. 


Pemerintah Indonesia sendiri telah berkomitmen melarang penggunaan plastik sekali pakai secara nasional. Dimulai 1 Januari 2020 (PermenLHK No.75 Tahun 2019). Plastik sekali pakai yang dilarang termasuk plastik saset, sedotan plastik, kantong plastik, wadah dan alat makan sekali pakai. PermenLHK juga mendorong pendauran ulang sebelum tanggal waktu pelarangan dimulai.


Pengurangan 70% sampah plastik di laut, menjadi program kerja yang diwujudkan melalui dokumen Rencana Aksi Nasional (RAN) Penanganan Sampah Plastik Laut Tahun 2018-2025. Selain itu, Peraturan Presiden No.83/2018 tentang Pengelolaan Sampah Laut juga menjadi panduan untuk mewujudkannya.


Berbagai kebijakan ini diharapkan mampu mengurangi jumlah sampah plastik yang ada di Indonesia. 


Sektor Swasta


Sektor swasta juga memiliki peran penting dalam mengurangi sampah plastik ini. Kini berbagai perusahaan besar berkomitmen untuk mengurangi penggunaan plastik sebagai wadah ataupun kemasan produk mereka. 


Contohnya, Nestle yang membangun Nestle Institute for Packaging Sciences sebagai upaya mengembangkan bahan-bahan kemasan yang berkelanjutan termasuk bahan dasar kertas atau polimer yang dapat dikompos ataupun didaur ulang kembali. Salah satu upaya nya terhadap kemasan adalah Nestle Waters meningkatkan penggunaan kandungan bahan PET hasil daur ulang sebesar 35% pada botol-botol produknya. 


Ada juga Aqua. Aqua berkomitmen untuk berinovasi dalam penanganan masalah sampah botol plastik dengan cara mendaur ulang kemasan botol plastik dengan mendirikan Recycle Business Unit (RBU) untuk mengelola sampah botol plastik. Pada tahun 2022 ini, Aqua telah memiliki enam RBU yang tersebar di Tangerang Selatan, Bandung, Bali, dan Lombok.


Coca-Cola menggunakan kemasan dengan bahan yang berkelanjutan. Dilansir melalui laman resminya, Coca-cola menyebutkan bahwa 61% botol telah dikumpulkan dan digunakan kembali. Coca-cola juga bertekad untuk terus meningkatkan angka daur ulang serta mendorong kegiatan ekonomi sirkular dengan mengumpulkan dan menggunakan kembali kemasan produk.


Tak hanya perusahaan-perusahaan besar saja yang ikut berpartisipasi dalam mengurangi sampah plastik ini. Sekarang juga banyak startup yang bergerak dalam bidang penanganan sampah plastik. 


Salah satunya, ada Rebricks. Rebricks merupakan perusahaan rintisan yang berfokus membuat batako atau paving block ramah lingkungan dari bahan plastik multilayer atau sachet. Tidak seperti bahan plastik lainnya, sachet merupakan plastik yang belum terolah dan diterima oleh bank sampah maupun pengepul atau disenut plastik tertolak sehingga menimbulkan bermacam permasalahan lingkungan. Nantinya hasil daur ulang berupa batako dapat digunakan sebagai lahan parkir, trotoar, dan taman. 


Teman-teman bisa mengirimkan sampah yang telah dipilah ke drop point Rebricks di Pondok Pinang dan Karet Kuningan, Jakarta Selatan. Jenis-jenis sampah plastik yang diterima yaitu kresek, bubble wrap, dan berbagai kemasan multilayer.


Bagaimana Rebricks mengolah plastik tertolak menjadi batako bisa teman-teman lihat dalam video di bawah ini, ya! 





Menjadi Bagian dari TUFI (Team Up for Impact)


Teman-teman juga bisa menjadi bagian dari TUFI untuk berpartisipasi dalam mengurangi sampah plastik ini. 


Team up for impact


Misalnya, untuk mengurangi sampah plastik kita bisa ikut tantangan tidak membeli makanan atau minuman dalam kemasan. Tantangan ini terdapat dalam kategori sampah. Selain kategori sampah, ada lima kategori lain yang bisa dipilih, yaitu Makanan, Digital, Energi, Bisnis Hijau, dan Aktivisme. 


Bagaimana cara ikut TUFI ini? 


1. Masuk ke website TUFI di https://teamupforimpact.org/team-up-everyday/


2. Lalu akan muncul kotak dan klik “Ikuti Tantangan”. Klik juga “Mulai Bermain


3. Setelah muncul gambar pohon, klik yang ada tulisan dibawahnya “Team Up For Impact Everyday.


4. Akan muncul list tantangan yang direkomendasikan hari ini. Kita bisa pilih salah satunya yang paling bisa dilakukan hari ini.


5. Scroll ke bawah, akan ada challenge Team Up For Impact berdasarkan enam kategori; sampah, makanan, digital, energy, bisnis hijau, aktivisme


6. Pilih kategori dan masuk ke dalam challenge-nya.



Teman-teman juga bisa juga bisa ikutan dan pilih challenge #BersamaBergerakBerdaya yang kamu banget alias yang paling dekat dan bisa dikerjakan dengan mudah. Ikutan juga giveaway sambil bikin reels. Biar makin banyak yang mendukung dan ikut kampanye peduli lingkungan.


Kebijakan Pro Lingkungan


Pengurangan sampah plastik ini harus dimulai dari hulu hingga hilir. Prosesnya juga perlu melibatkan banyak pihak dalam #BergerakBergerakBersama melakukan berbagai upaya #UntukmuBumiku agar lebih lestari. 


Kalau saya memiliki kewenangan, maka saya akan memulai membuat kebijakan pro lingkungan. Misalnya, mendorong transformasi produsen untuk menggunakan kemasan yang mudah dikumpulkan dan didaur ulang, serta mengurangi penggunaan jenis-jenis plastik sekali pakai. 


Selain itu juga dengan membangun regulasi yang dapat mendukung efisiensi pemakaian dan pemanfaatan kembali plastik secara radikal. Di sini adalah penanganan sampah plastik dari sektor hulu. 


Kalau pemerintah sudah membuat kebijakan yang membatasi penggunaan kantong kresek bagi konsumen, kini perlu menggandeng para produsen. Ini bisa mencegah timbulnya sampah plastik dari sektor produksi. 


Saya juga ingin membuat kebijakan yang mendorong inovasi pengurangan plastik sekali pakai oleh berbagai pihak. Inovasi bukan saja berkaitan dengan teknologi baru seperti bahan plastik baru, tapi juga inovasi model bisnis, inovasi kebijakan, bahkan inovasi instrumen insentif ekonomi.


Baca Juga : KERIK JAMU, Sinergikan Literasi dan Peduli Lingkungan


Sebagaimana yang sudah dilakukan oleh beberapa perusahaan rintisan yang bergerak di bidang pengolahan sampah plastik. Perusahaan rintisan ini juga harus mendapatkan dukungan modal maupun insentif pajak, sebagai apresiasi atas peran yang sudah dilakukan dalam mengurangi sampah plastik. 


Mari Bersama Bergerak Berdaya Mengurangi Sampah Plastik untuk Bumi yang Lebih Lestari



Jadi, tunggu apalagi. Jadikan momentum perayaan Hari Lingkungan Hidup Sedunia tahun ini sebagai titik awal bagi kita semua untuk terus bersemangat dalam #BersamaBergerakBerdaya mengurangi sampah plastik untuk bumi yang lebih lestari. 


Demikian cerita saya tentang bagaimana cara dalam mengurangi sampah plastik. Teman-teman juga bisa lihat dalam video dibawah ini, ya!





Kalau #BersamaBergerakBerdaya versi kalian apa nih? Boleh dong tulis di kolom komentar ya! 


Referensi


  1. https://www.google.com/amp/s/theconversation.com/amp/emisi-plastik-lebih-tinggi-dari-emisi-penerbangan-ini-cara-membuat-plastik-ramah-lingkungan-117773

  2. https://blog.wecare.id/2023/02/indonesia-penyumbang-sampah-plastik-ke-2-di-dunia/

  3. https://envira.id/hpsn-2023-yuk-intip-kinerja-pengelolaan-sampah-di-indonesia/amp/

  4. https://aliansizerowaste.id/2023/03/20/menelusuri-jejak-karbon-dari-produksi-plastik/

  5. https://www.google.com/amp/s/waste4change.com/blog/upaya-berbagai-perusahaan-dalam-menangani-sampah-botol-plastik/%3famp=1





45 komentar

  1. Kalau menurut saya, solusi akan alternatif plastik itu perlu juga dicari. Saya dulu pernah kirim paket hanya pakai pengaman kertas tapi ternyata paketnya rusak.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kadang program atau gagasan cocok di satu tempat, tapi bisa saja kurang baik dipakai di daerah lainnya. Jadi harus lihat sikon juga ya

      Hapus
  2. Mau ah ikut bergerak mengurangi sampah sejauh yang saya bisa. Terima kasih sudah mengingatkan.

    BalasHapus
  3. Pengurangan jumlah sampah plastik dari dalam rumah sebenarnya ngasih pengaruh yang besar sih ya, apalagi kalau pilah sampah dan pemanfaatannya secara bijak sudah banyak yang menerapkannya ya Mba.

    BalasHapus
  4. Selain memulai harus dengan konsisten juga menerapkannya agar sampah plastik ini tak lagi banyak kita temukan

    BalasHapus
  5. Sampah plastik jadi permasalahan yang ga pernah habis dari jaman dulu. Dan sekarang memang kita wajib mengurangi penggunaan plastik untuk bumi tetap lestari.

    BalasHapus
  6. Sampah plastik di Indonesia tuh emang masih jadi PR besar dari zaman dulu kala. Secara pribadi, udah mulai mengurangi penggunaan plastik, meski belum bisa benar2 maksimal.

    BalasHapus
  7. Miris sekali dengan fakta, Indonesia penghasil sampah laut kedua terbesar di dunia. Dan dampaknya juga pada ikan-ikan di laut. kalau dikomsumsi ikan yang memakan sampah plastik, bahaya juga bagi tubuh.
    Jadi memang soal pembuangan sampah plastik ini harus dipertegas lagi sangsinya. Terus mulai aktivitas hidup mengurangi sampah plastik.

    BalasHapus
  8. Selain diet penggunaan kantong plastik, sekarang tuh hadirnya bank sampah bener-bener membantu juga, Mbak. Selain bikin kita jadi tau cara memilah dan memilih sampah juga jadi tau cara mengelolanya. Terus sampah yang dihasilkan juga bisa dimanfaatkan kembali. Nah, perihal sampah plastik yang lebih sedih lebih ke TPA yang menggunung dan biota laut yang justru terjerat sampah plastik, sampai gak tega liatnya :")

    Alhamdulillah sekarang kita sama-sama ingin melakukan aksi nyata untuk bumi tercinta.

    BalasHapus
  9. aku pun pelan2 udh nerapin hemat plastik di kehidupan sehari2 nih, tiap hari bawa kotak bekal, tumbler, bawa kantong belanja juga biar ga pake pake plastik lagi, semoga makin banyak yang ikut gerakan hemat sampah plastik ya

    BalasHapus
  10. Sampah plastik emang sudah sangat menggunung dan jenisnya juga sangat beragam, tentu kita harus bijak menggunakan supaya bumi tidak makin terbebani oleh sampah plastik ini

    BalasHapus
    Balasan
    1. Langkah paling efektif sebenarnya adalah tidak menggunakan ya kak. Mencegah beneran lebih mudah daripada harus memilah apalagi mengolah.

      Hapus
  11. Plastik ini emang musuh terberat sih kata aku, udah kayak ngga terkendali. karena semua produk sekarang juga pasti pake plastik

    BalasHapus
  12. Kita harus kompak memang dalam menjalankan program melestarikan lingkungan di sekitar kita ini. Sampah dan plastik memang masih menjadi masalah dominan ya

    BalasHapus
  13. Selain mengurangi penggunaan plastik, kayaknya juga harus ada solusi material pengganti plastik seperti bioplastik yang harus gencar disuarakan

    BalasHapus
  14. Masalah sampah ini penanganannya kompleks banget ya kak. Ga bs diselesaikan secara pribadi. Tp kita selaku pribadi dpt berkontribusi dgn cara minimalkan penggunaan plastik dlm setiap kesempatan sih. Aku kalo ada sampah2 plastik ya sebisa mgkn dibakar sendiri bareng sampah2 dedaunan/dijual kiloan ke pemulung. Utk sisa makanan biasanya aku kasih ke ayam.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sepakat Pak...karena memang segala sesuatu kalo bisa mulai dari diri sendiri ya. Agar bisa ditiru contoh nyata di dekat anak2

      Hapus
  15. Pengen nulis soal ini juga tapi sudah tak berdaya dengan kesibukan bayi
    Hmm semoga makin banyak tercerahkan dan berhenti merusak bumi

    BalasHapus
  16. diet sampah plastik tuh bagus buat kesehatan kita plus juga bagus untuk kelangsungan kelestarian bumi tempat kita berpijak nih

    BalasHapus
  17. Alhamdulilllah di Sukabumi sudah ada peraturan yang melarang penggunaan kantong plastik di toko-toko untuk pembungkus produknya. Sayangnya untuk pasar-pasar tradisional memang butuh sosialisasi yang lebih masif lagi, karena sepertinya masih banyak yang menggunakan sehingga memang butuh kesadaran sendiri untuk mengurangi penggunaan plastik ini

    BalasHapus
  18. Kalau sudah ada kata darurat atau Indonesia dibilang darurat sampah plastik, ini artinya harus dapat perhatian bersama yang besar. PR besar yang harus dilakukan adalah dengan menumbuhkan tanggungjawab baik pada pelaku usaha maupun setiap pribadi

    BalasHapus
  19. Menakutkan ya, kalau difikir fikir udah berapa banyak ton sampah plastik di bumi ini coba? suhu udah mulai panas dan cuaca udah gak menentu

    BalasHapus
  20. Serem ya melihat efek buruk dari sampah plastik ini. Yang tadinya plastik untuk memudahkam kita dalam kehidupan sehari2 eh akhirnya malah jadi masalah dalam menjaga lingkungan hidup.
    Masih berusaha sih mengurangi pemakaian plastik, demi bumi yang lebih baik ya

    BalasHapus
  21. Bergerak bersama melindungi bumi dari sampah plastik idealnya harus di mulai dari rumah tangga dengan membiasakan aktivitas yang meminimalisir sampah plastik, apalagi sampah plastik banyak dihasilkan dari rumah tangga/keluarga, semoga makin banyak keluarga yang sadar akan hal ini dan ikut menjaga bumi bebas dari sampah plastik.

    BalasHapus
  22. Sampah plastik ini memang belum bisa dikendalikan secara penuh ya, namun bisa kita bantu dari hal sederhana di kehidupan sehari-hari, supaya setidaknya dapat meminimalisir. Tidak mudah sih emang, butuh komitmen yang kuat, karena kebanyakan dari kita sudah terbiasa dengan semua yang serba plastik. Untukku sendiri, penting kemana-mana bawa tumbler, supaya kalau beli minuman, gak perlu kemasan plastik dari penjual, bisa langsung ke tumbler itu aja.

    BalasHapus
  23. Ada banyak kebiasaan baik yang bisa kita lakukan dengan ikutan challenge TUFI.
    Semoga dengan hal-hal kecil yang terus dilakukan, bisa membantu kurangi sampah dan kita menjadi bagian dari melestarikan bumi.

    BalasHapus
  24. Tos dulu kak, dalam permasalahan sampah plastik akupun melakukan 3 hal : cegah, pilah, olah

    BalasHapus
  25. Belum bisa bener bener lepas dari sampah plastik nih. Tapi insyaAllah sedikit demi sedikit mulai mengurangi. Bawain bekal anak, bawa tas belanja selalu, dan lainnya. Semoga hal kecil yang kami lakukan bisa membantu mengurangi sampah plastik demi bumi tercinta ini yaa

    BalasHapus
  26. Alhamdhulilah sudah 4th trahir ni di lingkunganku ada bank sampah mbak. Masyarakat mulai tercerahkan dan rajin memilah sampah. Sebulan sekali kami ke bank utk setoran sampah plastik. Ibu2 juga giat re use spt memakai botol atau galon plqstik utk menanam

    BalasHapus
  27. Inspiratif Mbak..reminder buat saya ini untuk makin konsen ikut bergerak berdaya mengurangi sampah plastik. Setuju jika pemerintah sudah membuat kebijakan yang membatasi penggunaan kantong kresek bagi konsumen, maka perlu juga menggandeng produsen untuk kurangi plastik dari segi produksi

    BalasHapus
  28. sampah plastik memang kebanyakan dari sampah rumah tangga yang bisa memperbanyak emisi karbon dan menyebabkan perubahan iklim
    semoga kita semakin aware untuk mengurangi penggunaan sampah plastik ya,
    biar bumi bisa membaik

    BalasHapus
  29. Plastik itu membuat hidup kita nyaman. Dari kemasan makanan sampai alat rumah tangga. Dari perkakas sederhana sampai perkakas canggih, banyak membutuhkan plastik. Nah di belakang semua kenyamanan itu ada bahaya yang mengancam, keselamatan planet kita. Jadi mari terus pupuk kesadaran untuk mengurangi sampah plastik atau mengolahnya secara bijak

    BalasHapus
  30. Apalagi Indonesia masih menjadi salah satu negara penyumbang sampah terbesar ya. Memang harus menjadikan kebiasaan sih dengan mengurangi sampah plastik ini, karena memang diluar sana masih banyak orang yang cuek banget.

    BalasHapus
  31. Emang banyak banget di plastik di Indonesia ini dan tentunya kita juga banyak menyumbang menggunakan plastik itu tapi setelah dapat ilmunya aku juga sudah menerapkan untuk diet plastik agar bumi ini tetap sehat dan lestari

    BalasHapus
  32. Aku udah coba diet plastik, ke pasar bawa tas belanja. Eh tapi pedagang2nya pada ngeyel ttp kasih plastik. Kayaknya krn plastik murah deh, coba plastik dimahalin, pst pedagang ngk ngasih plastik kresek lagi.

    BalasHapus
  33. Perlu banget ini ada upaya kelola sampah plastik sebab sampah ini bisa merusah bumi anak cucu kita kelak

    BalasHapus
  34. Saya baru baca ttg sampel ikan di Pasar Paotere yang mengandung plastik. Huhuhuhu sediiih karena bisa jadi ikan yang saya beli di pedagang di sini berasal dari TPI yg sama dg ikan di Pasar Paotere. Saya pribadi sering merasa "menggarami lautan" ketikaberusaha mengurangi dan memilah sampah plastik di rumah. Apakah langkah yg sangaaat kecil ini benar2 berdampak? Faktanya di mana2 masih buanyak sampah plastik yg tidak terkelola dg baik, plus saya jg belum bisa zero plastic karena beli garam oun kemasannya plastik kan..

    BalasHapus
  35. jujur saya belum bisa mengelola sampah dengan baik. sampah plastik juga seringkali masih banyak banget terutama bekas minuman kemasan gitu, memang waktunya kita diet plastik ya supaya alam tidak menderita karena ulah keegoisan manusia

    BalasHapus
  36. Iya eui aku sedih beberapa waktu lalu makin ke desa eh ternyata di sana sampah plastiknya numpuk. Kyknya emang perlu kerja sama kuat baik dari masyarakat maupun pemerintah daerah dalam mengelola sampah khususnya plastik sekali pakai.
    Yg bisa kita lakukan ya paling mengurangi penggunaannya dengan konsisten ya.

    BalasHapus
  37. Jadi takut mau konsumsi ikan laut, takut udah tercemar plastik.
    Sampah plastik ini dari dulu selalu aja susah ya mbak, udah pernah ada kebijakan platik berbayar pun, tetep aja penggunaannya tinggi. Emang perlu kebijakan lebih tegas dari pemerintah.

    BalasHapus
  38. Sampah plastik ini memang sesuatu banget ya. Kadang aku mikir, kenapa sih di dunia ini harus ada plastik. Bikin alam jadi kotor dan tercemar. Semakin menumpuk dari hari ke hari karena gak bisa terurai. Tapi ya, plastik juga banyak gunanya buat kehidupan sehari-hari. Yang bisa kita lakukan adalah menggunakannya dengan bijak. Hanya buat yang penting-penting saja. Ya kayak yang dilakukan Mbak ini. Aku juga lagi berusaha ini gunain plastik dengan seminimal mungkin. Semoga aksi kecil kita bisa memberi dampak ya buat alam.

    BalasHapus
  39. Belum selesai masalah sampah plastik ditambah skrg bungkusan belanja online yg didominasi plastik berlembar lembar. Tambah susah deh

    BalasHapus
  40. Masalah sampah plastik kian hari kian melunjak, ditambah lagi saat ini hampir semua barang dibungkus dg plastik.

    Kita kudu pandai memilah sampah, jangan sampai sampah organik kecampur sama sampah plastik.

    BalasHapus
  41. Betul seki kita harus mulai bergerak sadar dan peduli sih sama sampah plastik ini.. setidaknya mulai dari rumah ya mba..

    BalasHapus
  42. Sampah plastik adalah semua barang bekas atau tidak terpakai yang materialnya diproduksi dari bahan kimia tak terbarukan.
    visit Tel-U

    BalasHapus