Akhirnya, setelah seminggu menjalani MPLS (Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah), Chacha memulai pelajarannya di jenjang SMP (Sekolah Menengah Pertama). Tentu ini membawa banyak perubahan dalam hidupnya.
Tidak hanya memasuki jenjang pendidikan baru, sekolah baru, guru baru, ataupun teman baru saja. Tetapi juga harus menyesuaikan diri kembali ke sekolah konvensional.
Ya, sejak kelas 3 SD (Sekolah Dasar), Chacha pindah ke sekolah blended Learning). Sekolah blended learning adalah model pendidikan yang menggabungkan pembelajaran tatap muka (konvensional) dengan pembelajaran daring (online) secara terstruktur dan terintegrasi. Intinya, sekolah ini memanfaatkan keunggulan dari kedua metode tersebut untuk menciptakan pengalaman belajar yang lebih efektif dan fleksibel bagi siswa.
Baca Juga : 5 Alasan Orang Tua Memasukkan Anak ke Sekolah Negeri
Dulu, dia hanya pergi ke sekolah 3x seminggu dan belajar hanya 4 jam di sekolah. Kini, ke sekolah 5x seminggu dan belajar selama 7,5 jam di sekolah. Masih ditambah hari Sabtu masuk untuk mengikuti ekstrakurikuler.
Tentu ini membuat saya khawatir. Saya khawatir tubuhnya akan kaget karena jam istirahat terganggu. Tidak ada lagi tidur siang. Soal pelajaran, saya yakin Chacha bisa mengikuti.
Hari pertama pulang sekolah, dia antusias bercerita. Katanya, saat pelajaran bahasa Inggris, dia dengan inisiatif mengacungkan tangan untuk memperkenalkan diri. Tapi, tidak dicuekin oleh gurunya. Gurunya, malah ingin siswa laki-laki yang memperkenalkan diri. Sebab, sebelumnya sudah ada dua siswa perempuan yang memperkenalkan diri.
Lalu, saat pelajaran matematika, gurunya menjelaskan definisi tentang bilangan ganjil. Menurut gurunya, bilangan ganjil adalah bilangan yang hanya memiliki dua faktor. Chacha pun bertanya, “bu, bagaimana dengan angka 9? Itu kan punya 3 faktor.”
Gurunya pun berkata, “hmm iya-ya, berarti bilangan ganjil adalah yang bukan bilangan genap”.
Meski tidak puas dengan jawaban gurunya, Chacha tidak bertanya lagi. Menurutnya, definisi gurunya tidak tepat. Bilangan ganjil adalah bilangan bulat yang tidak habis dibagi dua.
Baca Juga : Sekolah Negeri vs Sekolah Swasta, Pilih yang mana?
Dan memang begitu adanya. Definisi dari bilangan ganjil adalah bilangan bulat yang tidak habis dibagi oleh 2. Dengan kata lain, jika bilangan ganjil dibagi 2, akan selalu ada sisa 1. Contoh bilangan ganjil adalah 1, 3, 5, 7, 9, dan seterusnya.
Dari ceritanya di pelajaran bahasa Inggris dan matematika tadi, Chacha menunjukkan kemampuan berpikir kritis.
Saya berpesan pada Chacha, dia boleh bertanya pada guru bila ada yang belum jelas. Jika dia tidak puas dengan jawaban gurunya, saya minta dia diam dan menerima. Lalu kami akan cari tahu sendiri di rumah nanti. Biar nggak panjang urusan dengan gurunya.
Tidak semua guru bisa menyikapi sikap kritis siswa dengan baik. Apalagi, jika guru berbuat salah, kadang merasa gengsi untuk mengakui kesalahan. Padahal, guru bukan malaikat. Manusiawi bila kadang berbuat salah.
Meski Chacha bisa menjalani hari pertama sekolah dengan baik, ketika pulang ke rumah dia menangis. Katanya, capek dan pusing. Mogok nggak mau pergi mengaji nanti malam.
Hmm, saya paham. Badannya mungkin kaget. Saya pun memintanya segera masuk kamar dan beristirahat. Meski tidak tidur siang, setidaknya dia bisa rebahan buat rehat sejenak.
Sabar ya, nak. Menuntut ilmu memang tidak mudah. Tapi, hidup tanpa ilmu justru semakin sulit.
Baca Juga : Daftar Rekomendasi Les Sesuai Kecerdasan Majemuk yang Dimiliki oleh Anak
Sebagai orang tua, saya harus ikhlas. Harus tega demi masa depan anak. Saya belajar dari Teh Okti blogger Cianjur, yang tetap ikhlas melepas anak semata wayangnya melanjutkan pendidikan dengan mondok di Gontor.
Doa saya semoga Chacha bisa menjalani hari-hari putih biru dengan bahagia. Sekolah ini menjadi tempat terbaik bagimu dalam menuntut ilmu.
Amin…
Tidak ada komentar
Posting Komentar