Halo, para ibu pejuang! Seringkali, pagi hari sudah disambut dengan hiruk pikuk persiapan sekolah anak, siang hari dikejar-kejar deadline kerjaan (baik di kantor maupun di rumah), dan sore hari harus siap sedia menjemput anak. Lalu, tiba-tiba jam makan malam sudah di depan mata.
Siapa di sini yang timnya kalau ditanya "masak apa hari ini?" jawabannya suka mentok atau malah bikin stres? Jujur, saya juga. Dengan segudang pekerjaan rumah, urusan anak-anak, dan tanggung jawab lainnya, memikirkan menu makan rasanya jadi beban pikiran tambahan. Belum lagi kalau kita termasuk tim yang nggak terlalu hobi masak, rasanya dapur itu jadi tempat yang paling dihindari.
Tapi, ada satu kebiasaan yang akhirnya mengubah hidup saya dari stres jadi lebih tenang: food preparation alias nyiapin bahan makanan buat beberapa hari ke depan. Awalnya saya skeptis, "ah, buang-buang waktu aja." Tapi ternyata, ini adalah jurus paling ampuh buat bikin dapur jadi lebih bersahabat dan hidup lebih teratur.
Mengapa Food Prep Wajib Dicoba?
1. Waktu adalah Harta Paling Berharga
Ini poin utamanya. Bayangkan, pulang kerja atau habis urus anak seharian, badan sudah capek, rasanya mau rebahan, tapi perut minta diisi. Dengan food prep, kita tinggal ambil bahan yang sudah dicuci, dipotong, atau dibumbui. Waktu masak yang tadinya bisa 1-2 jam, sekarang cuma butuh 30 menit bahkan kurang. Kita bisa punya lebih banyak waktu buat main sama anak, rebahan sambil nonton drakor, atau sekadar menikmati secangkir teh panas.
2. Bye-bye Stres Dapur
Drama "apa yang mau dimasak hari ini?" seringkali bikin stres di saat kita sedang lelah. Dengan food prep, menu masakan sudah kita rencanakan di akhir pekan. Semuanya sudah siap, dari bumbu dasar hingga potongan sayuran. Nggak ada lagi drama bongkar kulkas buat nyari bumbu yang entah di mana. Dapur pun jadi lebih terorganisir dan bersih karena kita hanya mengeluarkan bahan yang diperlukan saja.
Baca Juga : Food Preparation, Penyelamat Keluarga Saat Bencana Datang Menerpa
3. Dompet Lebih Gemuk, Jajan pun Terkendali
Ketika kita sudah punya rencana masak, kita jadi nggak gampang tergoda buat jajan atau pesan makanan online. Selain lebih mahal, seringkali makanan di luar tidak sebersih dan sesehat masakan rumah. Dengan food prep, kita bisa menekan pengeluaran buat makan di luar. Selain itu, kita jadi lebih cermat saat belanja di pasar atau supermarket karena hanya membeli bahan yang benar-benar akan dimasak, bukan karena lapar mata.
4. Nutrisi Terjamin, Keluarga Sehat
Meskipun nggak suka masak, kita tetap ingin yang terbaik buat keluarga, kan? Dengan masak sendiri, kita tahu persis bahan apa yang digunakan. Nggak ada lagi kekhawatiran soal bahan tambahan yang kurang sehat. Anak-anak dan suami pun bisa makan makanan rumahan yang lezat dan bergizi setiap hari. Food prep membuat kita lebih konsisten dalam menyajikan makanan sehat tanpa merasa repot.
Tips Mudah Memulai Food Prep untuk Pemula:
Mulai dari yang Paling Sederhana: Nggak perlu langsung menyiapkan menu untuk seminggu penuh. Coba dulu siapkan bahan untuk 2-3 hari. Misalnya, potong-potong sayuran seperti wortel dan buncis, atau cuci bersih daun bayam.
Siapkan Bumbu Dasar: Bumbu halus seperti bawang merah, bawang putih, atau kemiri bisa dihaluskan dalam jumlah banyak, lalu simpan di kulkas atau freezer. Ini sangat menghemat waktu saat akan menumis.
Investasi di Wadah yang Tepat: Beli wadah penyimpanan makanan yang kedap udara dengan ukuran yang bervariasi. Ini akan menjaga bahan makanan tetap segar lebih lama.
Buat Jadwal dan Daftar Menu: Luangkan waktu 15-20 menit di akhir pekan untuk merencanakan menu selama beberapa hari ke depan. Buat daftar bahan yang dibutuhkan, lalu beli semua dalam satu waktu.
Masak Bahan Dasar yang Sama: Untuk menghemat waktu, pilih menu yang menggunakan bahan dasar serupa. Misalnya, satu hari masak ayam goreng, besoknya bisa bikin sup ayam, jadi tidak perlu bolak-balik mencuci ayam.
Contoh Menu 10 Hari
Nah, Sabtu kemarin saya habis berbelanja. Biasanya sekali belanja bisa buat 10 hari, kadang ada sisa juga. Seperti di periode belanja yang sebelumnya, masih ada beberapa bahan di kulkas.
Baca Juga : [Live Healthy Be Happy] Tips Sukses Food Preparation
Beberapa sisa bahan dari periode belanja selanjutnya adalah jagung janten, sayur sop, ikan kakap, ikan bandeng, tulang sapi, terong, dan sarden kaleng.
Di hari Sabtu, saya membeli 6 kg ayam. Kaget banget, harga ayam sekarang Rp. 38.000/kg. Padahal terakhir beli Rp. 35.000/kg.
Sengaja beli ayam, karena memang anak-anak sukanya makan ayam. Enam kilo ayam itu terdiri dari 2 kg sayap, 2 kg fillet paha, dan 2 kg fillet dada.
Selain ayam saya juga berbelanja bahan lainnya seperti: daging sapi, telur ayam, sawi putih, sawi daging, cabai merah, cabai rawit, duo bawang, bawang bombay, jahe, lengkuas, timun, kecambah, tahu susu, tahu putih, tempe, bawang prei dan kentang.
Setelah berbelanja, biasanya saya meletakkan bahan-bahan pada wadah. Selain itu, saya juga mengolah bahan makanan yang siap masak. Seperti: tahu dan tempe yang diungkep, mengolah ayam menjadi beberapa jenis masakan seperti Yakitori, Chicken Katsu, Ayam Crispy Parsley (nanti tinggal ditambah tepung sebelum digoreng) dan Spicy Chicken Wings.
Baca Juga : Tiga Resep Memasak Mudah dan Praktis
Dari bahan-bahan di atas, berikut menu 10 hari yang saya rencanakan :
Senin :
Pagi & Siang : sop daging sapi, tahu dan tempe goreng.
Malam : Chicken Yakitori
Selasa :
Pagi & Siang : bandeng crispy, tempe goreng, terong goreng, dan sambal tomat.
Malam : nasi goreng dan chicken popcorn
Rabu
Pagi & siang : capcay ayam dan tahu goreng
Malam : sarden
Kamis
Pagi & Siang : sup ikan
Malam : telur dadar dan oseng kecambah
Jumat
Pagi & siang : tumis sawi tahu dan telur dadar
Malam : ayam parsley crispy
Sabtu
Pagi & siang : osik tahu telur
Malam : nasi goreng ayam
Minggu
Pagi & siang : Sup ayam hainan
Malam : chicken katsu
Senin
Pagi & siang : ayam bumbu kuning
Malam : tahu telur
Selasa
Pagi & siang : telur balado
Malam : spicy wings
Rabu
Pagi & siang : ayam kecap
Malam : telur pontianak
Dengan food preparation dan membuat rencana menu 10 harian seperti ini, saya tak akan bingung lagi. Bangun pagi sudah tahu mau masak apa. Masak jadi lebih cepat. Nggak perlu lama-lama di dapur, deh.
Jadi, tunggu apa lagi? Food prep bukan cuma soal masak, tapi juga soal manajemen waktu, keuangan, dan kesehatan keluarga. Ini adalah investasi kecil yang memberikan manfaat besar. Food prep bikin working life balance, mental health pun terjaga.
Jujur, selama praktekin food prep akupun jadi merasa mudah juga mba pas masak. Meski PRnya buatku itu pas mau belanja. Harus muter otak mau masak apa?🤭 tapi so far selama food prep, ga ada lagi drama bahan makanan kebuang karena lupa
BalasHapusMbaaaa aku save menu nya yaaaa 😍😍😍. Naah food prep yg seriiiiing aku lakuin itu bikin menu bulanan. Jadi udah tahu sebulan itu bakal masak apa. Dan harus belanja apa. So budget belanja JD terkontrol.
BalasHapusDuluuu aku sempet rajin sekalian prep bahan2 nya, ayam dibumbui dll. Tapi skr ntah kenapa males hahahahaha.
Cuma bikin menu yg aku masih rutin lakuin Krn ada kaitannya dengan budget belanja.
Di rumah, suamiku yang rajin food prep hihihi. Katanya biar istrinya rajin masak wkwk, tau aja bojone ki males beut umek di dapur.
BalasHapusTapi emang bener kalau food prep gini jadi kebayang mau bikin apa, biasanya aku keluarin bahan berdasarkan urutan kapan belanja dan masukinnya di kulkas. Trus emang bikin duit belanja jadi lebih irit karena bahan2 itu pasti dijamin terpakai semua, gak ada yang terbuang karena busuk, misalnya.
Cuma aku jarang masak 2x sehari. Menunya seharian ya sama. Kalau habis saat siang, yawda goreng endog atau lauk yang udah dibumbuin aja hihihi.
Tulisan ini sebuah bukti bahwa perencanaan itu adalah asset dan kemampuan yang menyelamatkan banyak hal. Terutama waktu dan rekening hihi. Aku tuh membaca kalau tergoda jajan jadi gitu deh, rekening tanpa sadar mengalir aja. Tetapi jika memasak sendiri jadi terselamatkan.
BalasHapusAnw aku gagal fokus dengan foto-fotonya, rapi dan tertata sekali semua bahan masakannya.
Langsung terbayangkan rasa lega hari-harinya karena makanan sudah aman.
Memang ada baiknya melakukan food prep ya Kak, dulu aku pernah tapi karna nggak konsisten jadi nggak diterusin. Kayaknya emang kudu rutin sih ini mah. Butuh keteguhan hati dan disiplin diri, hehe. Salah satu yang sulit itu juga adanya kemauan dadakan, misal udah nyiapin buat selasa masa ini itu ternyata suami mendadak minta menu lain, jadi gagal fokus. Tapi bagaimanapun kalau pake food prep lebih baik sih, terutama keuangan jadi lebih terkendali. Terima kasih sharing artikelnya :)
BalasHapusIya mbaak, bener banget food prep seperti ini sangat membantu untuk persiapan memasak. Saya biasa kalau beli ayam misal 1 kilo itu dibagi aja ke 4 wadah jadi tinggal ambil-ambil saja kalau mau masak. Yaa, meskipun tidak selengkap seperti mba, minimal sayur-sayur sudah di pack buat sekali masak. Jadi enak., kulkas juga jadi lebih rapi penampakannya
BalasHapusBener. Foodprep itu membantu sekali. Dimulai dari merencanakan menu sebelum belanja. Aku dulu selalu begitu. Sudah siap menu seminggu ke depan masak apa aja. Jadi kudah dan hemat. Nggak ada bahan makanan sisa kebuang.
BalasHapusTapi setelah punya bayi kendor lagi. Syukurlah sekarang udah mulai bisa foodprep tipis-tipis lagi. Walaupun mungkin buat 2-3 hari, nggak langsung seminggu kaya dulu. Sabar aja sebentar lagi makin gede anak bisa kembali ke ritmenya lg hehehe
Walau mungkin buat menyediakan food prep pastinya bakal lebih ih berat dari segi nenteng belanjaan dan bayarnya, tetapi bakalan lebih hemat dan nyantai buat hari² kedepannya. Sehingga bisa gunakan waktu yang ada buat lebih produktif
BalasHapusFood Preparation ini adalah metode memasak yang sangat memudahkan dan praktis. Jadi kalau bahan dan bumbu sudah disiapkan, tinggal istilahnya cemplang Cemplung saja. Ini pastinya sangat menghemat juga. Lagian sekali belanja bahan bisa dipadu-padankan untuk berbagai menu.
BalasHapusresepnya sangat membantu banget nih
BalasHapusterimakasih ya, sya variasikan dengan lalapan dan sambel serta ikan asin
maklum tanpa lalap sambal rasanya buat kami kurang top
hehehe,,,
saya juga mencoba menyiapkan menu untuk beberapa hari aja, karena kebetulan di kampung saya pasar hanya buka seminggu dua kali Selasa dan Jumat jadi saya siapkan belanjaan Selasa untuk rabu kamis dan jumat, belanjaan jumat saya siapkan untuk sabtu, minggu senin dan selasa
Saya pun tim food prep, ga sanggup deh kalau tiap hari ke pasar
BalasHapusBelanjanya paling seminggu sekali terus dipack untuk sekali masak
Lanjut buat frozen food entah untuk camilan maupun untuk lauk, kalau beli terus ya lumayan banyak budgetnya
Setidaknya bisa hemat kalau masak sendiri
Sesekali off masak boleh la karena badan dah capek banget
Food prep juga hemat waktu dan tenaga ya mbak
Kebetulan saya juga ada ngefollow salah satu akun selebgram yang suka buat konsep begini. tapi gagal dipraktikan wkwk emang ya, untuk yang punya rumah sendiri setelah nikah aman banget tapi kalau masih tinggal dengan mertua rada susah mengkalkulasikan bahan serta jenis menu yang bakal di olah wkw banyak banget tantanganya ckck.
BalasHapusFood prep ini memang bagus sih, biar tiap hari udah tahu mau masak apa. Kadang untuk ikan udah saya bumbuin duluan. Nanti tinggal goreng. Memang jadi lebih hemat pengeluaran buat belanja bulanan.
BalasHapusKagum banget sama Di yang super konsisten dengan Food prep.
BalasHapusAku pas masih ada anak-anak, memang kudu banget Food prep dan setuju banget kata Dian yang bilang kalau ini bagian dari investasi kesehatan. Karena gimana pun, kita yang tau riwayat kesehatan keluarga dan pantangan-pantangannya.
Tapi skarang karena kondisinya sedikit berbeda, jadi aga menyesuaikan dengan kebutuhan makan yang hanya tinggal berdua doank. Bahkan aku beras 3 kg tuh bisa sebulan, Di.
Kini, stoknya bukan makanan karbo dari nasi.. lebih milih kentang, sayur dan buah.
Salah satu cara jitu hemat pengeluaran dan waktu nih, aku food preparation saat tinggal di Jakarta hampir lima tahun konsisten jalanin food preparation dan rasanya emang worth it sekali. Bikin momen masak jadi nggak menyebalkan dan buang waktu, kemudian menu masakan lebih terencana dan uang untuk belanja lebih terkontrol.
BalasHapusMestinya sampe sekarang ku terapkan ya hehhee. Makasih lho ide menu hariannya, menarik banget.
Wah keren mbak ke-ide-an menu seminggu. Aku mah menu hr ini aja mikirnya lama. Padahal yg masak ART. Wkwkwk.
BalasHapusTips food prep nya boleh ni dicontek. Ribet di awal tapi jd mudah dan menghemat waktu tuk seminggu ke depan. 👍
Telaten dan hemat energi plus biaya
BalasHapusAku juga sudah coba
Tetapi mungkin anak anakku masih kecil jadi mendadak suka berubah
Makanya saya pun berusaha untuk mengikuti
Kadang kalau paksa ikuti menuku mereka malah sisa
Aku udah Dari lama lho Dian, pengen belajar Food Prep Dari kamu cuma ya itu, rasa malas mengalahkan segalanya, wkwkkwk
BalasHapusMbak DK ini paling rajin memang urusan food prep. Memang bikin lebih hemat karena kita udah budgeting di awal ya, terus nggak bingung-bingung mau masak apa seminggu itu. Kalau dulu di pabrik obat tempat aku kerja istilahnya Production Planning and Inventory Control. Wkwk.. Jadi tiap minggu ada meeting buat bahas produksi apa aja yang mau dibuat dan butuh bahan-bahan apa aja. Aku sempet nerapin ini dulu awal nikah dan setelah punya anak 1 biarpun nggak serajin Mbak DK, after punya baby belum mulai-mulai lagi. Haha..
BalasHapusMbaak ini aku langsung share ke istriku ya, hahahaha. Butuh banget referensi nih buat masak sehari-hari, dan emang paling enak mah ya pake sistem food prep begini. Capeknya cuma di awal aja, sisa seterusnya jadi sat-set-sat-set.
BalasHapusCuma emang musti ada 1 hal yang di-prepare si. Nganu, kulkas yang lebih gedeee.